Ikuti Kami

Iis Sugianto: Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional Stabil

Iis juga menilai keberadaan pasar tradisional begitu penting di tengah menjamurnya pasar modern seperti supermarket.

Iis Sugianto: Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional Stabil
Calon Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Dapil DKI III, nomor urut 6, Iis Sugianto, saat blusukan ke Pasar Jelambar Petamburan, baru-baru ini.

Jakarta, Gesuri.id - Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI dari PDI Perjuangan Dapil DKI III, Iis Sugianto, memastikan harga-harga bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional stabil, bahkan di antaranya ada yang mengalami penurunan. Hal itu dikatakannya saat melakukan blusukan ke Pasar Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, baru-baru ini. 

Baca: Jokowi: Orang Kaya ke Pasar, Tidak Belanja Tapi Bilang Mahal

"Saya pilih pasar Jelambar, karena pasarnya rakyat. Aku ingin lebih dekat sama masyarakat di dapil saya. Bagaimana bertemu langsung dengan mereka, melihat bagaimana kondisi mereka belanja, memantau harga bahan-bahan kita. Saya ingin tahu langsung, karena yang saya dengar, pernah dapat berita, 100.000 itu hanya dapat tempe. Maka itu saya ingin melihat langsung," ungkap Iis.

Iis mencontohkan harga telur turun, beras stabil, cabai, bawang, sayur-sayuran tidak ada yang berubah. 

Iis, biduan yang nge-top di era80-an dan masih sangat dikenal oleh masyarakat di pasar Jelambar itu pun membuat perlombaan bagi para pengunjung pasar. 

Ia memberikan uang sejumlah Rp50.000 kepada peserta lomba yang berjumlah 5 orang untuk kemudian dibelanjakan. Pemenang lomba adalah yang berhasil mendapatkan banyak jenis barang belanjaan dari jumlah uang Rp50.000 tersebut.

"Makanya saya juga bikin pertandingan, lima puluh ribu itu mendapat apa. Ternyata ada yang dapat 7 item, 5 item, macam-macam, dari telur, beras, minyak. Lima puluh ribu bahkan masih bisa membeli keperluan dasar bahan dapur," ujar Iis yang tetap berparas cantik dan awet muda meski di usianya yang tak muda lagi.

"Jadi itu isu yang sangat keliru. Masyarakat kita aman-aman saja," ucapnya.
 
Di samping persoalan harga-harga bahan di pasar tradisional, Iis juga menilai keberadaan pasar tradisional masih diperlukan meski telah menjamurnya supermarket.

"Menurut saya sih tetap sangat dibutuhkan ya, meski ada supermarket, ya itulah masyarakat kita apa adanya. Mungkin suatu saat nanti Indonesia semakin maju, kita bisa membuat pasar lebih modern. Tapi pasar tradisional itu, rasanya, suatu yang tetap dibutuhkan, dimana masyarakatnya bisa bertemu di situ, berinteraksi langsung saat tawar-menawar. Cara menjajakannya juga, tanpa didinginkan, fresh," kata Iis.

"Mungkin kalau kita ingin perbaikan itu di masalah kebersihan dan penataannya supaya lebih baik," Iis menambahkan.

Ia pun berharap para pelaku ekonomi di pasar tradisional bisa terbebas dari mata-rantai tengkulak. 

Ia berharap ada sistem yang memungkinkan petani melakukan transaksi kepada calon pembelinya secara langsung tanpa melalui tengkulak.

Baca: Presiden Jokowi: Jangan Teriak Harga di Pasar Mahal

"Saya ingin sih langsung mereka (pembeli) tidak ke tengkulak dulu, mereka bisa langsung membeli ke petaninya, atau petaninya mempunyai sistem yang bisa dibeli langsung. Jadi memutus juga rantai tengkulak. Jadi masyarakat juga terbantu. Jadi harganya juga tidak terlalu mahal, keuntungan petani juga bisa dirasakan langsung," Iis berharap.

Iis juga telah mengagendakan kegiatan blusukan-blusukan ke pasar lainnya. Ia merasa kegaiatan blusukan juga membawa keseruan kepada dirinya.

"Ini kan baru di Jakarta Barat, saya akan ke pasar-pasar yang lain, saya akan melakukan blusukan lagi ke pasar lain. Ini seru, apalagi mereka sambutannya sangat hangat. Ternyata masih dikenal orang, alhamdulillah," Iis menuturkan.

Quote