Ikuti Kami

Insiden Jack Mania, Rahmad Ingatkan Sanksi Berat bagi Club  

Sanksi berat yang dikenakan bisa berupa dihapusnya Liga Sepak Bola di Tanah Air.

Insiden Jack Mania, Rahmad Ingatkan Sanksi Berat bagi Club  
Anggota The Jack Mania, Alm. Haringga Sirilla (kanan) dan para pelaku yang diduga mengeroyok alm (kiri).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Rahmad Handoyo amat prihatin dan menyayangkan insiden pengeroyokan yang berujung kematian terhadap anggota The Jack Mania, Haringga Sirilla. Hal itu terjadi menjelang pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9) siang.

Baca: Rahmad Handoyo: Kalau Rastra tidak ada, Bulog mau Kemana?
 
“Ada yang salah dengan dengan masyarakat kita, masa sesama anak bangsa harus saling jegal dan saling bunuh hanya karena fanatisme terhadap kesebelasan  mereka.  Ini sudah tidak benar lagi. Karenanya harus dicarikan solusi yang menimbulkan efek jera,” kata Rahmad Handoyo.  

Politisi PDI Perjuangan yang juga pencinta bola itu mengatakan, dirinya merasa sudah tidak perlu ada Liga Sepak Bola di Tanah Air jika sesama suporter yang nota bane sesama anak bangsa sudah bertindak seperti musuh. Saling tikam dan saling injak, hingga nyawa melayang. 

“Daripada sesama anak bangsa saling bermusuhan, lebih baik keberadaan Liga Sepak bola dievaluasi kembali. Bila nyawa jadi taruhannya, nggak  perlu ada sepak bola. Sama halnya dengan perebutan kekuasaan seperti Pilpres, kalau hanya menimbulkan permusuhan, saling fitnah dan saling hujat antara anak negeri, boleh juga ditiadakan,” kata Rahmad Handoyo berapi-api.

Melihat tragedi berujung kematian suporter Jack Mania sebelum pertadingan antara Persija Vs Persib berlangsung, Ia mengatakan telah menimbulkan berbagai pertanyaan baginya. 

"Masihkah anak bangsa ini bisa bersatu ? Masihkah kita bisa bertobat dari kondisi yang sakit ini ? Coba bagaimana kita merasakan penderitaan orang tua dan keluarga suporter persija yang kehilangan anak, rasakan pula seandainya suatu saat keluarga kita saudara kita kena dampak rusuh karena sepak bola, karena kekuasaan,” ungkap Rahmad Handoyo. 

Rahmad juga menekankan kasus kematian akibat pengeroyokan ini tidak cukup hanya sebatas menghukum para pelaku. Namun, Ia melanjutkan harus dibuat keputusan yang menimbulkan efek jera yang luar biasa.  

“Mungkin ke depan ada baiknya, setiap club sepak bola dikenakan sanksi jika terjadi kerusuhan apalagi musibah seperti kasus ini. Bisa saja suporter kedua klub ini tidak diperkenankan menonton selama satu atau dua tahun,” tegas Rahmad Handoyo.

Terkait sanksi, Ia mencontohkan bisa belajar sanksi yang dijatuhkan UEFA terhadap club-club sepak bola di Eropa yang supoternya membuat rusuh. Bisa dengan larangan bertanding di Eropa dan sanksi denda yang tidak sedikit.

“PSSI sebagai induk organisasi harus menjaga marwah PSSI dengan menjatuhkan sanksi kepada setiap club sepakbola yang suporternya membuat onar. Misalnya dengan sanksi pertandingan tanpa penonton selama setahun atawa dua tahun,” kata Rahmad Handoyo.

Seperti diketahui, jelang laga Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion GBLA, Kota Bandung, Minggu (23/9), terjadi aksi pengeroyokan yang menewaskan supporter Jack Mania Haringga Sirila (23) warga Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Berdasarkan keterangan dari suporter yang berada di GBLA, insiden naas yang terjadi sekitar pukul 13.00 itu terjadi luar stadion GBLA tepatnya di area parkiran gerbang biru. 

Baca: Rahmad: Kata Bung Karno Pertanian Hidup Mati Bangsa

Saat itu, ada satu orang yang dikejar oleh kerumunan orang. Kerumunan orang tersebut berteriak bahwa orang yang dikejar adalah pendukung Persija Jakarta. Korban yang dikejar sempat meminta tolong kepada tukang bakso namun kerumunan mengeroyok korban sehingga korban terluka parah dan meninggal dunia.

Quote