Ikuti Kami

Ketua DPRD DKI Sebut Tarif MRT Tak Melebih Rp16.000

Jika tarif MRT dipatok dengan harga Rp10.000, maka beban Pemprov DKI dalam mensubsidi tarifnya terlalu besar.

Ketua DPRD DKI Sebut Tarif MRT Tak Melebih Rp16.000
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan, anggota dewan di Kebon Sirih sudah menyepakati harga tiket Moda Raya Terpadu (MRT) dengan Pemprov DKI. Meski begitu, dia tak ingin menyebut besaran tarif pastinya, namun yang pasti kisaran harganya itu di atas RP 10 ribu, di bawah Rp 16 Ribu.

Baca: Tarif MRT Harus Disubsidi APBD Agar Terjangkau Rakyat

"Harga sudah ada, tebal tipisnya itu di atas Rp10.000, di bawah Rp16.000, di antara itu," kata Prasetyo di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (24/3).

Menurut dia, jika tarif MRT dipatok dengan harga Rp10.000, maka beban Pemprov DKI dalam mensubsidi tarifnya terlalu besar. Untuk itu pihaknya tak mematok harga flat atau rata dalam perjalanan dari kereta Ratangga itu.

"(Kalau Rp 10 ribu), subsidinya kegedean. Saya sama pak gubernur udah cocok nih soal tarif," ujarnya.

Prasetyo berpesan kepada masyarakat luas, khsusunya warga Ibu Kota, untuk ikut merawat fasilitas transportasi massal berbasis rel tersebut. Dia sempat menyayangkan ketika melihat beberapa pengunjung yang masih marak membuang sampah sembarangan di stasiun MRT.

"Kita meminta kepada masyarakat untuk dirawat, karena itu kita gunakan untuk waktu yang panjang mungkin mereka enggak ngerti, dianggap ini masih wisata kuliner," tuturnya.

Baca: Pemprov DKI Harus Survei ke Masyarakat untuk Tarif MRT

Meski banyak kejadian yang tak diinginkan saat uji coba kemarin, Pras mengatakan, hal itu tak bisa sepenuhnya menyalahkan kepada masyarakat. Dia mengimbau Pemprov DKI untuk lebih gencar mengsosialisasikan tata cara penggunaan MRT yang baik dan lebih banyak menyediakan tempat sampah di stasiun MRT.

"Di luar negeri juga semua begitu," ujar politikus PDI Perjuangan ini.

Quote