Ikuti Kami

Moeldoko: Penurunan Harga Beras Bukan karena Impor

Cadangan beras yang minim sehingga membuat pemerintah mengambil langkah untuk impor.

Moeldoko: Penurunan Harga Beras Bukan karena Impor
Warga membeli beras kualitas super seharga Rp10.200 per kilogram saat operasi pasar murni yang diselenggarakan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di depan Taman Makam Pahlawan, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (30/1).

Jakarta, Gesuri.id - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menegaskan bahwa kenaikan harga beras saat ini bukan dikarenakan impor beras. Hal itu ditegaskan oleh Moeldoko saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi II di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (7/2).

"Saya di sini selaku KSP dan Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ingin jujur mengatakan kepada para petani saya. Saya sampaikan tadi malam bahwa penurunan harga beras saat ini bukan dikarnakan impor beras. ini saya sangat tegas mengatakan, mungkin saya selaku ketua HKTI akan dilempari padi sama petani saya," kata Moeldoko.

Moeldoko menjelaskan bahwa persoalan cadangan Bulog saat ini mulai kritis.

"Saya ingin sampaikan di sini bahwa cadangan nasional beras kita itu tidak cukup dari satu juta ton," terang Moeldoko.

Cadangan beras yang minim itulah sehingga membuat pemerintah mengambil langkah untuk impor. Sampai saat ini sudah ada penurunan harga beras antara Rp400-600 per kilogram.

"Saya cek terakhir di Pasar Induk Cipinang harga beras itu antara Rp10.400-11.200 itu sudah mulai ada penurunan yang cukup. Tadi pagi saya dapat informasi dari Menteri Pertanian (Mentan) bahwa panen yang terjadi di Sulawesi harganya sudah Rp 3.800 padahal kira-kira minggu yang lalu sampai satu bulan yang lalu harga mencapai Rp 5.600," ungkapnya.

Moeldoko berharap masalah impor beras tidak dijadikan sebagai faktor turunnya harga beras oleh para petani Indonesia.

Quote