Ikuti Kami

Pembantaian Warga Afghanistan, Kejahatan Kemanusiaan!

“Kasus pembunuhan 39 warga Afghanistan tersebut merupakan salah satu bentuk kejahatan".

Pembantaian Warga Afghanistan, Kejahatan Kemanusiaan!
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin.

Jakarta, Gesuri.id -  Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menyoroti dengan tajam kasus pembunuhan 39 warga sipil Afghanistan oleh pasukan khusus Australia di Afghanistan.

TB Hasanuddin menyebut kejadian tersebut sebagai kejahatan kemanusiaan.

“Kasus pembunuhan 39 warga Afghanistan tersebut merupakan salah satu bentuk kejahatan," kata dia, Minggu (6/12).

Baca: OTT KPK, Peringatan Keras Bagi Birokrat & Pejabat 

TB Hasanuddin mendengar dari pemberitaan, terduga eksekutor kasus pembunuhan di Afghanistan ialah pasukan Australia ke negara tersebut.

Menurut dia, seharusnya, pengiriman pasukan asing ke suatu negara bermaksud untuk melindungi HAM warga setempat.

Namun, pada prakteknya bisa terjadi pelanggaran di tingkat lapangan. Terutama, ketika pasukan dari negara maju datang ke negara miskin. Tidak sedikit pelanggaran HAM terjadi.

Dia mengingatkan, dalih melindungi HAM kerap digunakan oleh suatu negara maju untuk menekan negara lain.

Semisal kasus invasi militer Amerika Serikat ke Irak dengan dalih adanya senjata pemusnah massal (Weapon of Mass Destruction atau WMD) di Irak yang ternyata hingga akhir perang tidak ditemukan adanya senjata tersebut.

Namun, Irak telanjur hancur dan begitu banyak rakyatnya menjadi korban dari serbuan militer koalisi pimpinan Amerika Serikat tersebut.

"Pasukan yang seharusnya melindungi HAM warga sipil justru melanggar. Ada ketimpangan ketika negara maju mengirimkan pasukan ke negara berkembang atau negara miskin, berulangkali terjadi pelanggaran dengan korban rakyat sipil di negara berkembang atau negara miskin. Akan tetapi oknum prajurit yang melakukan kejahatan atau pelanggaran justru dilindungi ketika kembali ke negara asalnya,” kata Politisi PDI Perjuangan itu.

Baca: Puan: Gencarkan Sosialisasi Vaksin Covid, Fasilitasi Rakyat

Seperti diketahui, situs berita Al Jazeera, koran The Washington Post, dan The Guardian menurunkan rangkaian liputan khusus  dan opini menyoroti kasus pembunuhan 39 warga Afghanistan yang diduga melibatkan lebih dari 20 anggota pasukan khusus SAS Australia.

Kasus pembunuhan 39 warga sipil Afghanistan juga dilaporkan media ternama dari Inggris BBC per 27 November 2020.

Dalam beritanya, BBC menjelaskan, kasus pembunuhan terjadi dalam kurun 2009-2013 melibatkan 13 anggota pasukan khusus atau special air service (SAS) yang ditempatkan di Afghanistan.

BBC melaporkan 25 prajurit SAS terlibat langsung atau membantu pembunuhan 39 warga sipil Afganistan dalam 23 kasus terpisah. 

Quote