Ikuti Kami

Persoalan BPJS, Ganjar: Politik Kesehatan Harus Diubah

Politik kesehatan di Indonesia harus diubah dan lebih fokus pada penanganan di hulu.

Persoalan BPJS, Ganjar: Politik Kesehatan Harus Diubah
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meresmikan gedung utama Asyratul Kiram, Rumah Sakit Islam (RSI) Sunan Kudus di Kudus, Jumat (5/10).

Kudus, Gesuri.id – Berbagai persoalan terkait Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang terjadi saat ini menjadi perhatian serius Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menurutnya, untuk persoalan maraknya tunggakan klaim BPJS tidak akan selesai jika politik kesehatan di Indonesia masih bergerak di hilir.

“Kalau hari ini bicaranya hanya tentang politik kesehatan di hilir dengan menjamin semua masyarakat yang sakit, pasti semua senang. Namun dampaknya saat ini, orang sakit kecil saja langsung datang ke rumah sakit,” kata Ganjar saat meresmikan gedung utama Asyratul Kiram, Rumah Sakit Islam (RSI) Sunan Kudus di Kudus, Jumat (5/10).

Baca: Ganjar Ajak Masyarakat Sukseskan Program Imunisasi

Bahkan, imbuhnya, banyak masyarakat yang tidak mau berobat di Puskesmas atau fasilitas kesehatan tingkat satu. Ada perasaan tidak mantap dan tidak puas jika tidak berobat ke rumah sakit.

“Akibatnya, semua orang sakit pergi ke rumah sakit. Rumah sakit jadi penuh, disuruh antre nggak mau, malah marah-marah dan menjelek-jelekkan rumah sakit di media sosial. Permasalahan itulah yang selama ini terjadi,” tegasnya.

Untuk itu, lanjut Ganjar, politik kesehatan di Indonesia harus diubah dan lebih fokus pada penanganan di hulu. Apa yang dilakukan, dengan penanaman pola hidup sehat kepada masyarakat.

“Di tingkat hulu harus diubah, penerapan pola hidup sehat harus dilakukan dengan mengajak masyarakat sering bergerak, makan buah dan sayur yang sehat, cuci tangan, menjaga lingkungan dan sebagainya. Kalau itu dilakukan dan menjadi sebuah gerakan, maka tidak akan ada orang sakit. Kalau tidak sakit tidak usah datang ke rumah sakit, tidak ada klaim BPJS dan seterusnya,” terangnya.

Saat ini lanjut Ganjar, pola hidup masyarakat masih jauh dari gaya hidup sehat. Masyarakat jarang berolahraga, malas cuci tangan dengan benar, kurang makan buah dan sayur sehingga mudah sakit.

“Maka dari itu, sosialisasi untuk permasalahan ini harus massif, agar kesadaran masyarakat untuk hidup sehat itu bisa tumbuh,” urainya.

Sementara itu, dalam peresmian gedung baru RSI Sunan Kudus, Ganjar tak lupa berpesan kepada pengelola untuk senantiasa melayani masyarakat dengan baik.

Baca: Lepas Jalan Sehat, Ganjar Tekankan Pentingnya Olahraga

“Saya tekankan, bahwa mengelola rumah sakit jangan mementingkan bisnis belaka, namun harus ditekankan dalam pelayanan kepada masyarakat. RSI Sunan Kudus harus terlibat dalam suksesnya perubahan politik kesehatan di Indonesia,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Kesehatan Islam Sunan Kudus Sukasno Warnodirjo menambahkan, pembangunan gedung baru tersebut memang sudah dicita-citakan direksi dan masyarakat sejak lama.

“Alhamdulillah dapat terwujud dengan bantuan semua pihak. Dengan adanya gedung baru ini, maka pelayanan kesehatan kami juga semakin bertambah,” ucapnya.

Quote