Ikuti Kami

Pertemuan IMF-Bank Dunia Dongkrak Ekonomi Banyuwangi

Sejumlah infrastruktur penunjang khususnya menuju destinasi wisata di Banyuwangi makin baik. 

Pertemuan IMF-Bank Dunia Dongkrak Ekonomi Banyuwangi
Bupati Anas (kedua kiri): Banyuwangi terima manfaat ekonomi dari ajang IMF-Bank Dunia (WB).

Banyuwangi, Gesuri.id - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyebut, pertemuan IMF-World Bank di Bali otomatis berdampak bagi daerahnya. 

Buktinya, sejumlah infrastruktur penunjang khususnya menuju destinasi wisata di Banyuwangi makin baik. 

Baca: Anas: Rute Internasional Wisata Banyuwangi Makin Berkembang

Secara langsung, Anas berterima kasih kepada pemerintah pusat atas dukungannya. Misal, akses ke Kawah Ijen yang memiliki fenomena api biru (blue flame) mendunia itu terealisasi dengan hasil cukup baik. 

Kedua, akses ke Taman Nasional Alas Purwo yang memiliki Pantai Plengkung (G-Land) dengan ombak selancar terbaik dunia dan Savana Sadengan sebagai habitat banteng. Dana Rp50 miliar dialokasikan untuk perbaikan itu.

“IMF-WB Annual Meeting bukan semata-mata pertemuan internasional yang memperkuat posisi Indonesia di kancah dunia, tapi juga mampu menggerakkan ekonomi daerah. Dan itu tak hanya Bali, Banyuwangi juga mendapat berkah ekonominya,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat menghadiri penutupan acara itu di Bali, Minggu (14/10). 

Tidak hanya itu, kata Anas, melalui BUMN PT Angkasa Pura II telah dikucurkan ratusan miliar untuk perluasan apron serta penebalan dan perpanjangan landasan Bandara Banyuwangi.

“Kami tadi sampaikan terima kasih ke Pak Jokowi melalui Menko Kemaritiman Pak Luhut dan Menteri Keuangan Bu Sri Mulyani, saat bersama-sama menghadiri penutupan acara,” terang Anas.

Infrastruktur tersebut, lanjut Anas, bakal berguna bagi Banyuwangi dalam jangka menengah-panjang untuk menggerakkan ekonomi lokal dari pariwisata dan dunia usaha secara umum.

Selain infrastruktur, Banyuwangi mendapat berkah secara langsung dari ajang itu berupa suplai beragam produk kebutuhan untuk para delegasi seluruh dunia.

“Selama ini, memang UMKM-UMKM Banyuwangi selalu memasok ke Bali secara rutin, mulai produk pertanian, garmen, sampai suvenir. Nah karena ajang IMF-WB ini, pemesanan dari Bali bertambah dibanding biasanya,” jelasnya.

Belum lagi Banyuwangi juga menjadi hub alias titik penghubung dari berbagai kebutuhan pendukung ajang IMF-WB yang diikuti lebih dari 17.000 delegasi seluruh dunia itu. Banyak di antara kebutuhan pendukung, selain dari Banyuwangi, dipasok dari berbagai kota di Jawa, mulai transportasi sampai properti event.

“Dan mayoritas di antaranya berhenti di Banyuwangi satu-dua hari sebelum melanjutkan pengiriman ke Bali. Ini ikut berkontribusi meningkatkan peredaran uang di daerah kami,” ujar Anas.

Anas menambahkan, para panitia penunjang dan sejumlah delegasi juga telah merencanakan untuk berlibur di Banyuwangi. 

Baca: Bos IMF Puji Presiden Jokowi Kelola Ekonomi Indonesia

“Dari beberapa komunikasi, yang paling diminati adalah Kawah Ijen serta beristirahat di resor-resor yang ada di kaki Gunung Ijen dan tepi laut Banyuwangi. Tidak hanya delegasi luar negeri, anak-anak muda yang menjadi Duta BUMN di pertemuan itu juga akan berlibur di Banyuwangi,” ujarnya.

“Selain berkah ekonomi secara langsung, yang juga tidak kalah penting adalah Banyuwangi ikut dipromosikan ke banyak negara. Itu meningkatkan brand value Banyuwangi,” pungkas Anas.

Quote