Ikuti Kami

PLTA Batangtoru Diharapkan Optimalkan Kekayaan Alam Sumut

Pembangunan PLTA  ini harus dilihat dalam perspektif kebutuhan jangka panjang.

PLTA Batangtoru Diharapkan Optimalkan Kekayaan Alam Sumut
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Sofyan Tan.

Medan, Gesuri.id - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru di Tapanuli Selatan merupakan salah satu cara mengoptimalkan potensi kekayaan alam Sumatera Utara untuk kesejahteraaan masyarakat banyak melalui listrik. 

Pembangunan PLTA  ini harus dilihat dalam perspektif kebutuhan jangka panjang.

Baca: Promosi Wisata, Sofyan Tan Anjurkan Gunakan Virtual Reality

“Solusi yang terbaik untuk mengatasi ini adalah membangun pembangkit baru yang menggunakan sumber energi yang terbarukan, termasuk PLTA,” kata Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Sofyan Tan di Medan, Minggu (23/9).

PLTA Batang Toru merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk mendorong pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi ke luar Pulau Jawa. 

Proyek ini menggunakan energi baru terbarukan yang menjadi perhatian utama Presiden Jokowi dan Wapres Kalla berkaitan mengantisipasi perubahan iklim.

Pembangkit berteknologi canggih ini didesain irit lahan dengan hanya memanfaatkan badan sungai seluas 24 hektare (ha) dan lahan tambahan di lereng yang sangat curam seluas 66 ha sebagai kolam harian untuk menampung air. 

Hal utama dalam menggunakan sumber daya alam ini, jelas Sofyan, harus diselaraskan dengan upaya meminimalkan kerusakan hutan. Penggunaan terowongan air dalam operasional pembangkit guna menghindari kerusakan hutan, dinilai sebagai solusi yang pas. 

Baca: Sofyan Tan: Atlet Pelajar Persiapkan Diri Menuju PON 2024

"Kalau berupaya melalui terowongan, untuk air. Tentu tidak merusak hutan yang ada di atasnya. Dengan teknologi yang bagus, tentu bisa menghindari kerusakan itu," tukas Sofyan. 

Sofyan membandingkan contoh-contoh pembangunan di negara lain. Beberapa negara sengaja membangun terowongan untuk membuka jalan, ketimbang membuka hutan. Dengan cara itu, maka hutan tetap aja, terowongan tetap jalan.

Quote