Ikuti Kami

Strategi Regina Tingkatkan Omzet Bisnis Ditengah Pandemi

“Tadinya kan sebelum pandemi saya masih tergolong UMKM, perusahaan yang belum kena pajak".

Strategi Regina Tingkatkan Omzet Bisnis Ditengah Pandemi
Regina Vianney Ayudya, seorang pebisnis UMKM di Bali. (Istimewa)

Denpasar, Gesuri.id - Pandemi Covid-19 telah meluluhlantakkan perekonomian dunia. Tak terkecuali sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 

Namun, ternyata ada UMKM yang justru meraih untung di kala pandemi.

Baca: Gerindra Tak Yakin Interpelasi Anies? Ada Yang Ubah Haluan

Regina Vianney Ayudya, seorang pebisnis UMKM di Bali  justru berhasil meningkatkan pendapatan selama pandemi dengan cara beradaptasi dengan situasi. Bisnis produk perawatan kulit berbasis natural besutan Regina justru mendapat omzen tiga kali lebih tinggi selama pandemi.

“Tadinya kan sebelum pandemi saya masih tergolong UMKM, perusahaan yang belum kena pajak. Tapi semenjak pandemi jadi triple omzetnya, dan itu bertahan sampai sekarang. Bahkan tetap bergulung terus,” kata Regina, baru-baru ini.

Peningkatan omzet tersebut, lanjut dia, terjadi sebagian besar karena produk yang dia tawarkan merupakan produk-produk yang dibutuhkan banyak orang, terutama ketika pandemi. Salah satunya hand sanitizer yang sempat langka pada awal pandemi.

“Karena memang setiap tahunnya itu industri kosmetik di Indonesia tumbuh 15%. Jadi, memang di masa pandemi kami enggak kena dampak pandemi kalau saya bilang. Siapa sih sekarang yang enggak pakai skincare atau body care. Tiap hari kita mandi pasti pakai sabun kan?” ucap dia.

Menurut Regina yang juga kader PDI Perjuangan ini, saat pandemi sebagian besar orang pun terpaksa berdiam diri di rumah. Mereka jadi lebih punya waktu untuk melakukan perawatan wajah atau berolahraga untuk meningkatkan kesehatan.

“Untuk olahraga saya juga nyediain kayak matt spray. Kalau pas lagi demam berdarah saya juga bikin spray anti nyamuk tapi yang natural. Jadi, benar-benar yang bisa memenuhi kebutuhan kita sehari-hari sebenarnya,” ucap ibu dua anak ini.

Terlebih lagi, produk perawatan kulit dan wajah berbasis bahan-bahan alami atau herbal sudah marak di tengah masyarakat. Regina menyatakan, publik mulai sadar pentingnya penggunaan bahan-bahan alami untuk menghindari penyakit-penyakit berbahaya dalam jangka panjang seperti kanker.

Tak dipungkiri, perempuan  yang juga Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Pariwisata DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan  ini sangat peduli dengan kesehatan. Oleh karena itu, semua produk yang dihasilkan menggunakan bahan berbasis herbal sehingga aman untuk semua orang, dari anak kecil sampai ibu hamil.

Sementara itu, bisnis yang dikembangkan Regina tersebut berbasis business to business (B2B) yang berfokus pada produksi produk skincare untuk perusahaan lain atau istilahnya makloon.

Dalam mengembangkan produk, dia pun menyesuaikannya dengan spesifikasi dan kebutuhan klien. Para klien ini nantinya menjual hasil produksi Regina menggunakan brand mereka sendiri.

“Nah, makanya saya melihat ada opportunity di situ, jadi saya bikin personalize, brand-nya bisa custom, formulanya bisa custom, sesuai dengan yang mereka butuhkan. Sesuai dengan karakter mereka,” kata Regina.

Selain menyesuaikan kebutuhan klien, Regina juga tak berhenti berinovasi agar produk yang ditawarkannya sesuai dengan kebutuhan pasar. Saat ini, misalnya, dia banyak mengembangkan produk anti-bacterial.

“Kayak bikin hand lotion biasa jadi bikin hand lotion antibacterial. Lip balm juga jadi anti-bacterial. Hair mist juga anti-bacterial. Ada juga yang buat badan, body sanitizer. Jadi, adanya semua anti-bacterial series. Saya bikin untuk tiap klien itu aromanya beda,” kata Regina.

Omzet yang berlipat tersebut pun dimanfaatkan oleh Regina untuk membantu pengusaha lain yang usahanya terdampak selama pandemi. Selama berdomisili sementara di Bali, dia pun mensuplai kebutuhan hand sanitizer secara gratis ke hotel-hotel.

“Karena awal saya pindah ke Bali itu support gratis untuk hotel yang terdampak. Sedih banget melihat mereka gajinya dipotong. Jadi, biaya operasional mereka yang buat beli hand sanitizer gitu-gitu bisa buat bayar gaji karyawannya,” kata Regina.

Dia melakukan hal tersebut semenjak pandemi atau sekitar Agustus 2020 lalu dan sudah berjalan hampir satu tahun. 

“Niatnya sih cuma sebulan, akhirnya jadi ada ini-itu, jadi di sini terus enggak pulang-pulang. Akhirnya jadi temenan sama orang hotel,” kata dia.

Regina pun mengaku bahwa sejak awal dia hanya berniat membantu hotel-hotel tersebut. Namun ternyata, ketika kondisi usaha mulai membaik, mereka justru beralih menjadi pelanggan Regina.

Baca: 7 Fraksi Tolak Interpelasi, Kenyang Makan Malam Dengan Anies

“Akhirnya sekarang saat beberapa hotel udah mulai buka, mereka jadi beli dan jadi pelanggan. Padahal niat saya awalnya membantu saja, saya enggak mikir mereka harus beli atau apa. Saya cuma sumbang gratis aja,” ucap dia.

Regina pun selalu bekerja sepenuh hati. Dia tak malu untuk turun langsung menjalankan bisnis maupun kegiatan filantropisnya. 

"Saya menyetir sendiri untuk mendistribusikan produk ini dan mengangkat jerigen  hand sanitizer  ke hotel-hotel di kawasan Bali yang menjadi mitra saya," ujarnya.

Quote