Ikuti Kami

Akhir Tahun, Sulut Siap Tekan Laju Inflasi

Pemerintah Sulawesi Utara (Sulut) dan TPID terus melakukan berbagai kegiatan agar mampu menekan angka inflasi.

Akhir Tahun, Sulut Siap Tekan Laju Inflasi
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.

Manado, Gesuri.id - Mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Sulawesi Utara (Sulut) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus melakukan berbagai kegiatan agar mampu menekan angka inflasi.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey di Manado, Kamis (22/11) melihat bahwa hal-hal seperti ini sangat perlu, koordinasi antara satu dengan yang lain sangat penting dalam menjaga inflasi.

Baca: Jelang Natal, TPID Sulut Siap Kendalikan Inflasi

“Hal ini sangat perlu dilakukan untuk mengambil satu keputusan untuk menjaga inflasi di Sulawesi Utara.” Kata Olly.

Disamping itu, dalam upaya menjaga pengendalian inflasi agar dapat terkendali, Gubernur menawarkan 4K sebagai solusi agar laju inflasi di Bumi Nyiur Melambai tetap stabil.

“4K tersebut yakni, Keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.” Ungkap Olly.

Berkaitan dengan keterjangkauan harga, Gubernur menerangkan faktor belanja masyarakat mendorong perkembangan ekonomi yang ada, sedangkan ketersediaan pasokan harus dilakukan agar apabila terjadi kelangkaan ada ketersediaan.

Dia berharap optimalisasi pasar murah/operasi pasar 10 komoditas bahan makanan pangan strategis, dengan memperhatikan permintaan antar waktu dan daerah, memperkuat monitoring stabilitas harga harian dengan pemanfaatan teknologi informasi, meningkatkan umur pakai komoditas "perishable goods" dengan peningkatan infrastruktur pergudangan dan kerjasama antar daerah.

Baca: Hendrawan Ingatkan Data Pertanian yang Sering Simpang Siur

Berikut sejumlah upaya lain, yakni melakukan sosialisasi diversifikasi konsumsi bahan makanan melalui pemanfaatan program di desa, kelurahan, puskesmas, dan sekolah, mendorong kemandirian produksi masyarakat melalui "urban farming".

Peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas dan perluasan areal, optimalisasi bantuan sarana produksi, memperkuat realisasi program "Gerakan BARITO, bertanam bawang, rica, dan tomat", serta peningkatan kapasitas petani beras dan barito.

Percepatan realisasi Dana Desa untuk pembangunan infrastruktur pertanian, perbaikan sistem budidaya (kalender tanam), penguatan Cadangan Pangan Pemerintah, menjaga level CBP dan mendukung penguatan mekanisme peningkatan CBP, memperkuat fungsi pendampingan oleh pemerintah kabupaten/kota terhadap kelompok penerima bantuan APBN.

Perbaikan struktur tata niaga komoditas utama antara lain dengan efisiensi mata rantai distribusi.

Baca: Olly: Perempuan Berperan Kendalikan Inflasi Daerah

Peningkatan efektivitas peran penyuluh pertanian komoditas utama, mengembangkan alternatif pembiayaan usaha tani, optimalisasi pemanfaatan SistemResi Gudang (SRG), mendorong transisi kelembagaan petanimenjadi lembaga ekonomi petani antara lain melalui contract farming, serta memperkuat pengawasan distribusi pasokan bahan bakar gas.

Sementara itu, kata Olly, berkaitan dengan kelancaran distribusi, mengingatkan jalur trans Sulawesi harus bebas dari pungutan liar terlebih dalam pendistribusian pasokan.

Untuk itu, harus ada komunikasi agar hambatan-hambatan dapat teratasi. Misalnya, ketersediaan panen raya di suatu tempat dapat dikomunikasikan agar terserap oleh pasar.

Quote