Ikuti Kami

Andreas Minta Peningkatan Pertahanan Laut dan Udara

Hal itu mengingat wilayah Indonesia lebih didominasi oleh laut dibandingkan dengan darat.

Andreas Minta Peningkatan Pertahanan Laut dan Udara
Suasana upacara HUT Ke-74 TNI di geladak KRI Bima Suci, Myanmar International Terminal Thilawa, Myanmar, Sabtu (5/10/2019).

Jakarta, Gesuri.id – Anggota Komisi I DPR RI Periode 2014-2019 Andreas Hugo Pariera meminta pemerintah agar memberikan perhatian khusus akan kuantitas ataupun kualitas dari kekuatan pertahanan laut dan udara Indonesia.

Hal itu mengingat wilayah Indonesia lebih didominasi oleh laut dibandingkan dengan darat.

Baca: TNI Tak Terpengaruh Purnawirawan yang Ingin Makar

"Perlu mendapat perhatian khusus, tanpa harus mengurangi porsi kekuatan matra darat," ungkapnya.

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan bahwa peningkatan kekuatan tersebut juga bergantung pada kesiapan negara untuk mendukungnya melalui penyediaan anggaran dalam setiap tahun pengganggaran.

"Problem-nya sampai saat ini ketersediaan anggaran, setiap tahun anggaran masih jauh dari kebutuhan minimum kekuatan pertahanan kita," kata Andreas.

Andreas pun memberi contoh kebutuhan Minimum Essentials Force (MEF) untuk 2020 yang kurang lebih mencapai Rp250 triliun. Akan tetapi, realisasi dalam pagu indikatif APBN 2020 baru mencapai Rp126,5 triliun. Dengan kata lain, masih kurang dari 50 persen yang bisa dipenuhi oleh negara.

"Tantangan lain untuk membangun TNI yang kuat adalah dukungan industri pertahanan. Negara sebesar dan seluas Indonesia, alutsistanya tidak boleh tergantung dari luar. Hal yang sampai saat ini masih jauh dari kesiapan," ujarnya.

Baca: Evita Sambut Baik Pembentukan Koopssus TNI

Kendati demikian, terlepas dari tantangan-tantangan yang dihadapi, Andreas menilai bahwa TNI Indonesia dikenal mempunyai semangat tempur pantang menyerah yang sudah teruji.

"Jiwa, semangat dan patriotisme prajurit-prajurit TNI kita merupakan modal utama yang mampu melahirkan effect deterrent," ungkapnya.

Quote