Ikuti Kami

Ansy Minta Tak Ada Diskriminasi Pemusnahan Jahe Impor! 

Pemusnahan jahe hanya menyasar pada UMKM. Sedangkan kepada korporasi pengimpor jahe tidak dilakukan. 

Ansy Minta Tak Ada Diskriminasi Pemusnahan Jahe Impor! 
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) mengikuti  Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR-RI dengan Sekjen, Irjen, Dirjen Hortikultura, dan Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) RI, baru-baru ini. 

RDP membahas tindak lanjut permasalahan impor jahe, dan evaluasi kebijakan Kementan mengembangkan jahe dalam negeri. 

Ansy mengungkapkan, ratusan ton jahe impor asal India dan Myanmar dimusnahkan oleh Badan Karantina Pertanian (Barantan) karena jahe impor tersebut berpotensi membawa hama dan penyakit yang membahayakan kesehatan konsumen. 

Baca: Reses, Sudin Lakukan Giat Safari GEMARIKAN

Pemusnahan komoditas jahe impor tersebut dilakukan karena tidak memenuhi persyaratan karantina. Yaitu, terdapatnya kontaminasi tanah pada media pembawa komoditas pertanian tersebut. 

"Namun, Barantan hanya memusnahkan kontainer milik dua importir, sedangkan sembilan kontainer milik satu korporasi importir jahe yang juga tidak memenuhi persyaratan karantina, belum dimusnahkan," ungkap Ansy. 

"Maka saya menginterupsi paparan Kepala Barantan dalam RDP tersebut, untuk mengetahui profil dari importir yang melanggar.  Apakah importir jahe adalah korporasi atau Usaha Makro, Kecil dan Menengah (UMKM)? " tambahnya. 

Baca: Fraksi Banteng Bali Terjun Bantu Korban Bencana NTT!

Laporan dari lapangan, lanjut Politisi PDI Perjuangan itu, pemusnahan jahe hanya menyasar pada UMKM. Sedangkan kepada korporasi pengimpor jahe tidak dilakukan. 

Ansy mengingatkan, jangan sampai kelompok UMKM tidak didampingi, dibiarkan mengimpor tanpa pendampingan sehingga melanggar persyaratan karantina. 

"Dengan tegas, saya menuntut Barantan agar tidak berlaku diskriminatif dalam kebijakan impor jahe, termasuk dalam pemusnahan jahe impor," tegas Ansy.

Quote