Ikuti Kami

Ansy Tegaskan Indonesia Tak Perlu Impor Ikan!

Di NTT dan Maluku, misalnya, saat ini ikan tangkapan nelayan melimpah bahkan mengalami kelebihan (oversupply). 

Ansy Tegaskan Indonesia Tak Perlu Impor Ikan!
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) menegaskan Indonesia tidak perlu impor ikan, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang dikeliling air yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk ikan.

Penegasan itu disampaikan Ansy saat  Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi IV DPR RI bersama sejumlah asosiasi yang bergerak di bidang perikanan dan kelautan, beberapa waktu lalu.

Agenda RDPU membahas pengelolaan mutu dan pengendalian hasil perikanan, sekaligus mendengar catatan-aspirasi yang disampaikan asosiasi. 

Baca: Sektor Perikanan dan Kelautan Harus Diselamatkan

"Pada kesempatan itu, saya mengkritisi usulan asosiasi agar membuka kran impor bahan baku ikan mentah untuk memenuhi kebutuhan industri pengalengan ikan dan lain-lain," ujar Ansy. 

Politisi PDI Perjuangan itu  menegaskan, Indonesia adalah negara super kaya raya ikan. Jadi, ironis jika kita mengimpor ikan. 

Di NTT dan Maluku, misalnya, saat ini ikan tangkapan nelayan melimpah bahkan mengalami kelebihan (oversupply). 

"Saat-saat pandemi memuncak beberapa waktu lalu, saya menerima kiriman foto-video dari nelayan Kota Kupang, NTT yang mengubur hasil tangkapan ikan karena tidak bisa dipasarkan selama Pandemi Covid-19," ungkap Ansy. 

"Saya juga mendapat informasi, saat ini sekitar 1650 kapal saban hari melaut menangkap ikan di Kepulauan Aru di Provinsi Maluku" tambahnya. 

Artinya, sambung Ansy, secara kuantitas (jumlah), kita tidak mengalami kekurangan ikan.

Baca: Rokhmin Kritik Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan

Para nelayan tangkap hanya perlu mendapat intervensi kebijakan dan bantuan sistem rantai dingin berupa mesin pembeku ikan untuk menyimpan tangkapan ikan dalam waktu yang lama. 

Rapat bersama asosiasi  itu semakin menguatkan komitmen Ansy untuk mendorong Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) agar merumuskan visi dan tata kelola terukur demi pengembangan kelautan dan perikanan di Indonesia.

"KKP harus membenahi kualitas sistem rantai dingin, memperluas jangkauan sistem uji mutu hasil di berbagai sentra perikanan tangkap, dan mendukung penuh pengembangan sistem pasca produksi ikan di Indonesia," pungkas Ansy.

Quote