Ikuti Kami

APBN 2020 Belum Jadi Instrumen Dongkrak Perekonomian

Ara: Jokowi menjanjikan pertumbuhan ekonomi sebesar 7%, tetapi baru tercapai 5%.

APBN 2020 Belum Jadi Instrumen Dongkrak Perekonomian
Ilustrasi. APBN 2020.

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan, Maruarar Sirait menilai APBN belum menjadi instrumen yang sanggup membuat ekspansi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Bahkan, menurut politisi yang kerap dipanggil Ara tersebut, pertumbuhan ekonomi belum tercapai.

"Waktu itu Jokowi menjanjikan pertumbuhan ekonomi sebesar 7%, tetapi baru tercapai 5%," kata Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Komisi XI, Maruarar Sirait dalam pembahasan asumsi makroekonomi pada Rabu (28/8), dilansir dari nasional.kontan.co.id.

Baca: APBN 2020 Akomodasi Kartu Pra Kerja & Semua Janji Jokowi

Ia juga lalu menambahkan hal itu dari sisi lain, yaitu bahwa orang pertama RI tersebut adalah orang yang sangat optimis. Selalu ingin maju walau berhadapan dengan pesimistis dari kalangan yang ada.

Itu juga tercermin dalam RAPBN 2020. Namun, ia menyayangkan bahwa dalam RAPBN tersebut, belum terlihat adanya visi dan misi menteri. Yang ada hanya visi dan misi sebagai bentuk optimisme Presiden yang akhirnya hanya diikuti oleh para menteri.

Tidak hanya itu, Maruarar juga mengimbau adanya tax amnesty jilid II karena tax amnesty sebelumnya dinilai berhasil walau masih banyak orang yang masih ragu sehingga belum mengikuti.

Baca: Said Abdullah: Defisit Anggaran APBN Bukan Masalah

"Saya rasa penting untuk tax amnesty ini. Bahkan di negara-negara lain ada yang sampai mengadakan 2 hingga 3 kali. Kemarin kalau di catatan evaluasi kan terbilang harus ada konsistensi juga dalam pengadaan," tambahnya.

Namun, dalam pelaksanannya nanti, Maruarar meminta pemerintah untu memberi jaminan dan juga jangan terlalu mengejar karena para pengusaha ini harus diberi rasa aman dan juga kepastian hukum.

Quote