Ikuti Kami

Aria Duga Kecenderungan KAMI Ditunggangi Syahwat Kekuasaan

Aria melihat ada beberapa isu dan statement tendensius, tidak solutif yang cenderung imajinatif.

Aria Duga Kecenderungan KAMI Ditunggangi Syahwat Kekuasaan
Politisi PDI Perjuangan, Aria Bima.

Solo, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Aria Bima melihat adanya kecenderungan KAMI ditunggangi untuk kepentingan yang syahwat kekuasaan yang tidak tersalurkan.

Aria Bima mengatakan KAMI memiliki semangat yang positif untuk memberikan masukan argumentatif dan solutif saat pandemi. Apalagi banyak begawan dan tokoh yang memiliki integritas bergabung dalam gerakan tersebut.

”Kritik yang dilontarkan bahkan diperlukan dalam menangani permasalahan yang saat ini terjadi,” ucap Aria Bima di Solo, Sabtu (22/8).

Baca: KAMI Tak Lebih Dari Kumpulan Orang Jompo!

Hanya saja, menurutnya tidak menutup kemungkinan adanya intrik dan tendensius. Dirinya melihat ada beberapa isu dan statement tendensius yang diangkat. Bahkan statement yang diangkat cenderung tidak solutif yang cenderung imajinatif.

”Intinya tuntutan KAMI pada Jokowi sudah dikerjakan. Makanya dilihat yang positif dulu, akan seperti apa perkembangannya. Intinya saat ini yang penting bagaimana masker, vaksin, dan penanganan COVID-19 ini jalan dulu. Situasinya butuh gotong-royong,” ucapnya.

Terkait adanya kritikan, menurut Aria Bima pasti pemerintah menampungnya. Namun harus benar-benar kritik yang membangun untuk penanganan permasalahan bangsa.

”Silahkan kritik, tapi jangan bikin kisruh. Kalau kritik monggo. Tapi kalau mau bikin intrik nanti dulu. Kalau hanya intrik, politisi juga bisa. Kalau hanya ingin menyalurkan syahwat kekuasaan yang tidak tersalurkan, ya nanti dulu,” ucapnya.

Jangan sampai nantinya KAMI hanya digunakan untuk mencari sisi lemah dari pemerintah. Sebab memang saat ini kondisinya masih tidak terprediksi. 

Baca: Sikap Abai KAMI Soal Protokol Covid, Bahayakan Rakyat!

Terkait adanya potensi ditunggangi atau tidak, Aria Bima memberikan jawaban tegas. 

Namun jika dikaitkan dengan gerakan #2019gantipresiden, dirinya melihat adanya irisan-irisan yang belum legowo jika kontestasi di 2019 lalu selesai di sana.

”Saya tidak berani menstigma, banyak juga tokoh yang punya integritas moral yang dipertanggungjawabkan. Lagi pula jika terkait #2019gantipresiden saat ini Prabowo (Subianto) sudah dalam pemerintahan. Jadi tidak bisa dikatakan KAMI inheren, tapi ada irisan-irisan yang masih belum legowo,” tandasnya.

Quote