Ikuti Kami

Arteria: Benny Mamoto, Bicara Nyaring Tapi Salah!

Arteria menegaskan DPR tidak diam dalam kasus Sambo, dan DPR bekerja dalam diam, tidak mencoba membuat kegaduhan baru. 

Arteria: Benny Mamoto, Bicara Nyaring Tapi Salah!
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan menyindir Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto saat membahas soal kasus pembunuhan Brigadir J. Arteria menyebut Benny sosok yang bicara nyaring tapi salah.

Awalnya, Arteria menegaskan DPR tidak diam dalam kasus Sambo, dan DPR bekerja dalam diam, tidak mencoba membuat kegaduhan baru. 

Baca: Ke Mahfud, Arteria Tanyakan Isu LGBT-Motif Porno Kasus Sambo

"Padahal baru 3 hari itu pimpinan Komisi III Pak Bambang Pacul mengatakan ada kejanggalan dalam kasus III. Karena masanya reses, kita katakan lagi, kami akan panggil Kapolri begitu buka masa sidang. Dan kita buktikan Rabu kita panggil," ujar Arteria.

Arteria menegaskan DPR tak bisa bekerja atas dasar tekanan publik semata. DPR bukan lembaga populis. 

"Kami berusaha untuk mencari jalan terbaik, belum tentu menyenangkan banyak pihak termasuk juga publik," ujarnya.

"Kita juga tidak akan mengubah tatanan. Karena begitu kita katakan ini akan kami cermati betul, jutaan kasus yang sama akan menuntut perlakuan yang sama pada DPR. Ini penting dikatakan, bukannya kita diam, kok," imbuh Arteria. 

Arteria lantas bertanya soal struktur Kompolnas yang dipimpin Mahfud MD. Arteria bertanya soal sosok yang menjabat Wakil Ketua dan Ketua Harian Kompolnas. 

Pertanyaan itu dijawab Mahfud dengan menyebut Tito Karnavian dan Yasonna Laoly sebagai Wakil Ketua Kompolnas.

Mahfud juga menyebut Benny Mamoto sebagai Ketua Harian Kompolnas. Pada momen ini, Arteria menyindir Benny Mamoto.

"Ada yang namanya disebut-sebut tadi masih diam, kecuali Pak Benny Mamoto, ngomongnya kencang tapi salah," kata Arteria.

Arteria tak merinci pernyataan Benny yang salah. Namun beberapa waktu sebelumnya Benny sempat jadi bulan-bulanan publik karena menyampaikan kronologi penembakan Brigadir J versi polisi.

Benny menuturkan kronologi versi Polres Jakarta Selatan yang menyebut Brigadir J ditembak setelah melakukan pelecehan terhadap istri Sambo, Putri Candrawathi.

Belakangan, kronologi yang diceritakan Benny itu terbantahkan. Mabes Polri memastikan tidak ada pelecehan seksual di kasus Brigadir J.

Baca: Trimedya: Ada Kapolsek & Istri Pamer Kemewahan di Medsos

Arteria lantas mempertanyakan sejumlah pernyataan Mahfud di media. Menurut Arteria apa yang diucap Mahfud di media bisa dipegang kebenarannya dan selalu terbukti.

"Tapi saya bingung, Pak, ada pernyataan bapak nanti mudah-mudahan diklarifikasi. Pertama mengenai Sambo, ranjang skenario yang menghubungi anggota Kompolnas hingga DPR," kata dia.

"Ini karena sahih saya ingin tahu Pak, siapa anggota DPR yang dihubungi Sambo?" tanya Arteria.

Quote