Ikuti Kami

Arteria: Jokowi Pemimpin Rakyat yang Miliki Perspektif Jelas

Jokowi berbicara melalui data dan tidak asal percaya dengan informasi yang ada.

Arteria: Jokowi Pemimpin Rakyat yang Miliki Perspektif Jelas
Presiden Jokowi blusukan ke Pasar Bogor yang berlokasi di Jalan Roda, Kota Bogor, Selasa (30/10) malam. Blusukan ke pasar tradisional ini dilakukan Presiden di luar agenda kerja.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan menilai blusukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke pasar tradisional di Bogor merupakan bukti nyata Jokowi sebagai pemimpin yang pro-rakyat. Blusukan itu dilakukan karena Presiden ingin mengetahui langsung dan secara pasti kondisi pasar, utamanya soal stabilitas harga bahan pokok.

Baca: Tjahjo Sebut Era Pemerintahan Jokowi: 'Musim Kerja Nyata'

"Jadi ke pasar beliau (Jokowi) membawa data, ada dokumen konkrit yang menginformasikan setiap catatan tingkat harga. Pastinya ada rekam jejak kesejahteraan atau pun keberhasilan. Jadi tidak asal klaim tanpa dasar, tanpa pernah melihat langsung kondisi yang ada di pasar," ungkap Anggota Komisi III DPR RI itu, Rabu (31/10).

Arteria mengatakan, sebagai presiden rakyat Jokowi memiliki perspektif yang jelas, berbicara melalui data dan tidak asal percaya dengan informasi yang ada.

"Pernyataannya obyektif, basisnya fakta, narasinya membangun optimisme dan mempersatukan. Bukan sebaliknya, kental penilaian subjektif, basisnya prasangka, pernyataannya membangun kecemasan, kaya hoax dan saling menegasikan," ujarnya.

Menurut Arteria, Jokowi merupakan sosok pemimpin yang selalu mengingatkannya untuk memiliki sikap yang arif dan bijaksana.

"Pak Jokowi mengatakan, akan tunduk pada kehendak rakyat bukan kehendak pejabat atau segelintir orang," tutur Arteria.

Baca: Presiden Tengah Malam ke Pasar Bogor, Pastikan Harga Stabil

Lebih lanjut, Arteria menuturkan, sikap kepemimpinan seperti Jokowi lah yang benar-benar ingin mengerti permasalahan rakyatnya, ingin selalu sekat dengan rakyatnya dan ingin berjuang memajukan Bangsanya, bukan hanya sikap yang haus akan kekuasaan semata sebagai pemimpin negara.

"Saya yakin bahwa ini bukan sekadar gaya kepemimpinan, ini murni masalah karakter, jadi ndak bisa atau sulit diubah sekalipun dipaksakan," tandasnya.

Quote