Ikuti Kami

Arteria Kritisi Keras Pernyataan Kadiv Humas Mabes Polri

Dedi menyatakan ada temuan dugaan puluhan botol minuman keras, pernyataan lainya Dedi menyebut gas air mata tidak mematikan.

Arteria Kritisi Keras Pernyataan Kadiv Humas Mabes Polri
Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan.

Malang, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan mengkritik pernyataan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo yang dianggap memperkeruh keadaan dalam tragedi Kanjuruhan. 

Dedi menyatakan ada temuan dugaan puluhan botol minuman keras, pernyataan lainya Dedi menyebut gas air mata tidak mematikan.

Baca: Maeda Soroti Penanganan Polisi di Stadion Kanjuruhan

“Kami kritik Kadiv Humas Mabes Polri jangan sekali-kali memperkeruh keadaan. Dia menyebutkan 2 kekeliruan, pertama menyebut menemukan puluhan botol minuman keras,” ujar Arteria.

“Kalau banyak miras di stadion itu bukan salah suporter. Tapi salah panitia pelaksana dan pengamanan kok bisa miras masuk. Suporter tidak bisa disalahkan,” imbuhnya.

Arteria lalu mengkritik pernyataan Dedi yang terkesan terburu-buru dan tidak berdasarkan kajian yang matang. Karena Polri melalui Dedi mengatakan bahwa gas air mata tidak mematikan suporter dalam tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu.

“Kedua soal gas air mata, yang tidak mematikan. Sebelum ada kajian sebaiknya kita berhati-hati dan cermat melontarkan pendapat. Kami ini orang Malang dan tentunya, jangan sampai keadaan duka ini diperparah dengan narasi yang negatif,” tegas Arteria.

Baca: Jokowi Telepon Presiden FIFA, Bahas Tragedi Kanjuruhan

Politisi PDI Perjuangan itu, meminta Mabes Polri untuk membangun komunikasi yang baik. Dia melihat upaya Polri di Jakarta dan di daerah cukup kontradiksi.

Polisi di Malang bersujud meminta ampunan atas tragedi ini, sementara Mabes Polri sibuk membela diri.

“Kami juga meminta komunikasi publik yang dibangun. Yang di lokal Malang dan di Jatim mencoba komunikasi yang baik bahkan salah satu Kapolres (Kapolresta Malang Kota) Kombes Pol Budi Hermanto sampai sujud minta maaf. Yang di pusat masih mengembangkan narasi yang kurang pas dan cenderung menyakiti hati Aremania,” tandasnya.

Quote