Ikuti Kami

Bandara Bali Utara Akan Gunakan Skema KPBU

Keterlibatan pemerintah dalam pembangunan bandar udara ini sudah pasti akan melindungi kepentingan masyarakat.

Bandara Bali Utara Akan Gunakan Skema KPBU
Gubernur Bali, Wayan Koster

Singaraja, Gesuri.id - Gubernur Bali I Wayan Koster menegaskan bahwa pembangunan bandar udara Bali Utara di Kabupaten Buleleng akan dilakukan dengan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

"Itu merupakan konsep yang paling tepat dimana didalamnya ada peran pemerintah, bahkan pemerintah yang menjadi leading-nya," katanya saat membuka konsultasi publik terkait rencana pembangunan bandar udara Bali Utara di Lovina, Buleleng, Selasa (18/12).

Baca: 100 Hari Kerja, Gubernur Wayan Koster Banyak Bikin Gebrakan

Dengan demikian, rencana pembangunan bandara baru ini memiliki kepastian, yakni kepastian dari sisi dukungan anggaran, bahkan Kementerian Perhubungan (Direktorat Jenderal Perhubungan Udara) memberi jaminan kebutuhan anggaran untuk pembangunan bandara Bali Utara itu.

Menurut Wayan Koster, keterlibatan pemerintah dalam pembangunan bandar udara ini sudah pasti akan melindungi kepentingan masyarakat banyak, karena negara yang dalam hal ini diwakili oleh pemerintah tidak mungkin membuat kebijakan yang merugikan kepentingan masyarakat banyak.

"Ini yang memang kami harapkan betul, sesuai dengan konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali bahwa kita harus membangun Bali ini secara seimbang, semua wilayah untuk memeratakan pendapatan masyarakat dan juga berlandaskan terhadap tatanan adat agama dan budaya," katanya.

Dengan ditentukannya lokasi pembangunan bandar udara di Desa Kubutambahan, maka polemik mengenai tempat pembangunan bandara sudah selesai. Tinggal sekarang dilakukan tahapan berikut, yaitu studi lanjut untuk penyusunan "master plan" dan penentuan lahan.

"Tentu saja lahan yang akan kami dorong adalah, lahan milik desa adat yang sudah tidak produktif. Kita harapkan 2024 sudah selesai, perkiraan investasinya kira-kira Rp15 triliun," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan pembangunan bandar udara tidak akan berjalan optimal tanpa sinergi yang kuat dari seluruh "stakeholder" (pemangku kepentingan), baik antara pemerintah, pelaku usaha, perguruan tinggi maupun masyarakat.

"Ada kesamaan cara pandang, kesamaan semangat bahwa bandara di Bali Utara ini harus terwujud demi kesejahtraan dan pembangunan di Bali Utara," ujarnya.

Selaku kepala daerah, ia mengajak seluruh masyarakat yang menghadiri konsultasi KPBU agar dengan ketulusan dan niat yang baik mendukung pembangunan bandar udara yang akan dibangun di Desa Kubutambahan.

"Mari kita mendukung dengan hati yang tulus untuk pembangunan bandara ini. Kalaupun ada hal-hal yang belum kita diskusikan, ya kita diskusiakan dengan baik, sehingga pasti akan ada jalan keluar yang mewakili berbagai inspirasi dan hasil akhirnya adalah keseimbangan pembangunan utara dan selatan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Dirjen Perhubungan Bandar Udara Mohamad Pramintohadi Sukarno mengatakan, kegiatan konsultasi publik  ini merupakan rangkaian dari amanah Menteri Perhubungan yang merupakan bagian dari studi kelayakan lokasi pembangunan bandar udara yang memerlukan masukan perbaikan dari semua sektor serta instansi terkait.

"Saat ini, akses melalui badan udara menuju Pulau Bali mengandalkan bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, dengan segala keterbatasannya, sehingga apabila terjadi kondisi darurat atau hal-hal yang mengakibatkan Bandara Ngurah Rai tidak dapat dioperasikan, maka akses utama ke Pulau Bali akan sangat terganggu," katanya.

Baca: Gebrakan Koster, Segera Hadirkan Kereta Api di Bali

Untuk mewujudkan suatu pelayanan terpadu secara nasional, maka proses pencanangan bandar udara wajib memenuhi aspek keamanan dan keselamatan penerbangan, yaitu memenuhi tata ruang wilayah, tata ruang kawasan, pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan serta aspek sosial.

Dalam hal ini Kementerian Perhubungan mengupayakan skema-skema pendanaan kreatif, dengan menggandeng badan usaha sebagai mitra kerjasama.

"Proyek pengembangan Bali Utara merupakan proyek yang disiapkan oleh pemerintah pusat melalui skema KPBU ini untuk mengurangi anggaran APBN," katanya.

Quote