Ikuti Kami

Berkat Ansy, Nelayan Sikka Peroleh Alat Tangkap Ikan

Ada pun jenis alat penangkapan ikan yang dibagikan adalah Gillnet atau jaring insang. 

Berkat Ansy, Nelayan Sikka Peroleh Alat Tangkap Ikan
Bantuan alat penangkapan ikan bagi 9 kelompok nelayan di Sikka, NTT.

Sikka, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR-RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) mendapatkan kiriman foto-foto dari Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sikka Paulus Hilarius Bangkur terkait pembagian bantuan alat penangkapan ikan bagi 9 kelompok nelayan di Sikka, baru-baru ini. 

Sembilan kelompok nelayan tersebut, yakni KUB Padu Bima, KUB Uneng Jaya, KUB Kombong Degit, KUB Ola Duna, KUB Bunga Baru, KUB Pantai Paris,  KUB Romantis, KUB Lintas Samudera, dan KUB Selar. 

"Bantuan alat penangkapan ikan ini merupakan hasil perjuangan aspirasi dan kerja sama saya dengan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)," ungkap Ansy. 

Baca: RUU Landas Kontinen Harus Punya Pijakan Ideologis & Akademis

Ada pun jenis alat penangkapan ikan yang dibagikan adalah Gillnet atau jaring insang. 

Ansy menjelaskan, Gillnet atau jaring insang merupakan alat penangkap ikan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran mata jaring merata. 

Alat penangkap ikan ini dilengkapi pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah atau tanpa tali ris bawah. 

"Gillnet atau jaring insang digunakan untuk menangkap ikan dengan cara menghadang gerombolan ikan," ungkap Ansy. 

"Ikan-ikan yang tertangkap pada jaring umumnya karena terjerat di bagian belakang penutup insang atau terjerat mata jaring," tambah Politisi PDI Perjuangan itu. 

Ansy mengungkapkan, bantuan alat penangkapan ini merupakan respon dirinya atas permohonan Bupati Sikka  Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si yang sebelumnya datang menemui Ansy di Jakarta dan menyampaikan kepada Alumni PMKRI itu tentang kebutuhan dukungan alat tangkap untuk para nelayan di Kabupaten Sikka guna menunjang aktivitas melaut mereka. 

"Pada pertemuan tersebut, Pak Bupati menjelaskan bahwa Kabupaten Sikka memiliki potensi perikanan tangkap cukup besar, hanya saja alat tangkap yang digunakan nelayan masih tradisional," ungkap Ansy. 

Data Dinas Perikanan Kabupaten Sikka menyebutkan tahun 2019, produksi ikan laut di Kabupaten Sikka mencapai 19.287,3 ton dengan nilai Rp. 351,8 miliar. 

Selain dijual di Sikka, produksi perikanan juga dijual ke beberapa kabupaten di Pulau Flores. 

Baca: Andreas Ingatkan Kelestarian Alam dan Budaya di NTT

Jumlah rumah tangga nelayan di Kabupaten Sikka mencapai 5.085 yang tersebar di pantai utara dan selatan. 

"Selain itu, tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Sikka mencapai 59 kg/kapita/tahun, di atas rata-rata konsumsi nasional sebesar 54 kg/kapita/tahun," ungkap Ansy. 

"Jaga dan rawat baik-baik alat penangkap ikan yang diberikan. Saya berharap, bantuan alat penangkapan ikan Gillnet atau jaring insang dapat membantu nelayan di Kabupaten Sikka dalam meningkatkan-memaksimalkan hasil tangkapan ikan," pungkas Anggota DPR-RI dari Dapil NTT II itu.

Quote