Ikuti Kami

Buku Ajaran Pancasila Harus Bisa Dimengerti dan Dihayati 

"Kalau kita berbicara tentang Indonesia emas pada tahun 2045, merekalah yang akan menjadi calon genarasi penerus pada tahun tersebut”.

Buku Ajaran Pancasila Harus Bisa Dimengerti dan Dihayati 
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat Bedi Budiman dalam press conference Parlemen Mengabdi Tahun 2021, baru-baru ini.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat Bedi Budiman mengatakan, ada beberapan muatan yang berhasil didapatkan dalam agenda parlemen mengabdi tahun 2021 diantaranya terdapat sebuah gambaran oprasional pembudayaan Pancasila yang dapat diterapkan pada jenjang pendidikan menengah.

Baca: Puan: UU di Indonesia Harus Menjiwai & Cerminkan Pancasila

“Karena jenjang pendidikan menengah sangat penting dalam menyiapkan generasi-generasi yang lebih baik. Kalau kita berbicara tentang Indonesia emas pada tahun 2045, merekalah yang akan menjadi calon genarasi penerus pada tahun tersebut,” ujar Bedi dalam press conference Parlemen Mengabdi Tahun 2021, baru-baru ini.

Bedi menambahkan terdapat permasalahan-permasalahan yang harus digagas dan dibenahi terkait pembudayaan Pancasila diantaranya sumber ajaran kemudiam metode atau cara mengajar pancasila.

“Persoalannya bagaimana buku ajaran Pancasila ini yang awalnya teks harus disampaikan oleh para guru dengan menggunakan kalimat yang bisa dimengerti karena ini harus dihayati,” ujarnya.

“Mata pelajaran PPKN berbeda dengan mata pelajaran yang lain, PPKN ini harus memunculkan suatu penghayatan yang akan membentuk karakter siswa dan ini tidak mudah,” katanya.

Bedi mengungkapkan para guru PPKN telah menyampaikan bahwa saat ini dibutuhkan sebuah langkah bersama agar mapel PPKN tidak menjadi sebuah mata pelajaran penunjang yang diangggap kurang penting.

“Pada hakikatnya output mata pelajaran ini sangat penting, oleh karena itu bagaimana guru-guru ini bisa menjadi penutur yang baik. Tadi sempat ada konsepsi sosiodrama, sehingga tidak hanya secara kognitif namun secara psikomotirik dapat terlibat,” paparnya.

Baca: Megawati Ingin Populerkan Salam Pancasila, Ini Alasannya

Menurut Bedi, bahwa peran stakeholder dibutuhkan tidak hanya unit pendidikan perlu kerjasama dengan pihak lain, seperti Kesbangpol, BPSDM, dan melibatkan praktisi-praktisi lain.

Ia pun mengharapkan, setelah agenda ini lahir semacam konperensi guru mata pelajaran PPKN tingkat nasional untuk membentuk standar dan membuat pelajaran PPKN ini dapat disukai oleh para siswa.

“Karena dalam mata pelajaran PPKN ini ada nilai-nilai yang bersifat filosofis dan sejarah oleh karena itu dibutuhkan sebuah gagasan besar dari para guru mata pelajaran PPKN sebagai penutur materi ini,” pungkasnya. Dilansir dari pdiperjuanganjabar.

Quote