Ikuti Kami

Deddy Perjuangkan Penambahan Titik BBM 3T ke Dirjen Migas

Deddy: Dirjen Migas menerima usulan untuk penambahan titik penyaluran BBM 3T di Kecamatan Mensalong, Tulin Onsoi, dan Sembakung Atulai.

Deddy Perjuangkan Penambahan Titik BBM 3T ke Dirjen Migas
Anggota DPR RI Deddy Yevri Sitorus (kiri) bersama Dirjen Migas Kementrian ESDM, Tutuka Ariadji. (istimewa)

Kaltara, Gesuri.id - Anggota DPR RI Deddy Yevri Sitorus memperjuangkan penambahan titik penyaluran BBM 3T ke Dirjen Migas Kementrian ESDM, Tutuka Ariadji di Jakarta. Itu dilakukannya usai berkeliling Kalimantan Utara bersama Direktur Utama Pertamina Patra Niaga minggu lalu.  

Baca: Panda: Mega Akan Berhadap-hadapan dengan Paloh di 2024

"Beliau menerima usulan untuk penambahan titik penyaluran BBM 3T. Khususnya wilayah Kecamatan Lumbis Ogong (Mensalong), Kecamatan Tulin Onsoi dan Sembakung Atulai," jelas politisi PDI  Perjuangan ini dalam penjelasan tertulisnya, Kamis (21/7).

Kedatangan Deddy Sitorus menemui Dirjen Migas itu tentu saja menindaklanjuti hasil temuan lapangan. 

Sebelumnya, pada 14 Juli lalu selama dua hari Deddy bersama Dirut Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution meninjau distribusi BBM satu harga dan 3T. Salah satunya kelangkaan BBM di Kecamatan Krayan. Masalah di wilayah perbatasan ini adalah soal distribusi, yang harus melalui udara. 

Selain persoalan distribusi, kurangnya jumlah SPBU juga menjadi kendala.

"SPBU di tambah, pesawat pengangkut BBM selesai diperbaiki saya yakin, persoalan kelangkaan BBM di Krayan dapat teratasi," jelasnya.

Untungnya, Dirjen Migas berada satu frekuensi dengan Deddy Sitorus dan Pertamina Patra Niaga. Bahkan Tutuka Ariadji dalam pernyataannya menyampaikan permohonan maaf kepada warga Kaltara khususnya Kabupaten Nunukan atas kondisi ini.

"Warga Kalatra adalah komponen bangsa yang sangat penting karena berada di perbatasan. Pertama kami ucakan terimakasih karena Anda semua disana survive. Untuk itu kami berusaha mendukung dan mempermudah distribusi BBM dengan harga murah," ujar Tutuka.

Kepada Dirjen Migas, Deddy juga menyampaikan pesan Kepala Desa, Ketua-Ketua Lembaga Adat, Unsur pemerintah dan aparat keamanan Kecamatan Lumbis. Khususnya penambahan titik penyaluran di Mensalong. 

"Karena penyalur existing tidak beroperasi secara penuh. Bahkan baru sebulan terakhir aktif. Hal ini sangat merugikan masyarakat di 12 Desa yang menjadi konsumen," paparnya.

Penambahan penyaluran ini sangat dibutuhkan. Sebab, masyarakat yang ingin mendapatkan BBM terpaksa menyeberang ke Kabupaten Malinau yang jaraknya 40 km. 

"SPBU existing yang tidak beroperasi secara normal akan dipertimbangkan untuk menjadi SPBU Non 3 T," lanjut Deddy.

Deddy juga mengusulkan, agar Dirjen segera mengeluarkan izin penambahan 2 titik di Kecamatan Tulin Onsoi. Hal ini akibat tidak beroperasinya SPBU 3T di Sebuku secara normal. 

Baca: Jakarta Dipimpin Anies, Untaian Retorika Nol Aksi & Eksekusi

Pertimbangan lainnya, di Tulin Onsoi belum ada penyalur BBM 3 T. Padahal wilayahnya sangat luas dan jauh. 

"Bayangkan, SPBU existing berada di Sungai Ular dan Kabupaten Malinau. Sedangkan Tulin Onsoi di tengah-tengah. Saya juga mengusulkan Jika memungkinkan satu lagi di Sembakung Atulai. Hal Ini akan dibahas bersama BPH Migas dan Pertamina Patra," jelas Anggota Komisi VI ini.

Jika rencana ini berjalan mulus, Dirjen berjanji akan hadir pada  peresmian penyalur BBM 3T di Krayan. Terutama Krayan Barat dan Timur. 

 

Kontributor: yogen sogen

Quote