Ikuti Kami

Deddy: WFH Penyebab Kenaikan Tagihan Listrik

WFH yang membuat banyak warga beraktivitas di rumah, membuat konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan rata-rata antara 10-40%.

Deddy: WFH Penyebab Kenaikan Tagihan Listrik
Ilustrasi. PLN memastikan lonjakan tagihan listrik murni karena meningkatnya penggunaan listrik rumah tangga selama PSBB yang mengharuskan work from home (WFH).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Sitorus menanggapi lonjakan tagihan tarif listrik yang dikeluhkan sebagian masyarakat belakangan ini.

Politikus PDI Perjuangan itu menyatakan, kenaikan tagihan adalah karena meningkatnya konsumsi rumah tangga akibat Work From Home (WFH) tiga bulan terakhir, sejak pandemi Covid-19. 

Baca: Tidak Disiplin New Normal, Putra Khawatir Second Wave Corona

Deddy mengungkapkan, WFH yang membuat banyak warga beraktivitas di rumah, membuat konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan rata-rata antara 10-40% dari konsumsi normal sebelum pandemik.

"Kalau kita dirumah saja dan semua perangkat listrik seperti AC, TV, komputer, kipas, lampu menyala sepanjang hari, apa tak wajar tagihan naik?," ujar Deddy. 

"Jadi tidak mungkin kita WFH tapi tagihan listrik tidak bertambah," tambahnya.

Deddy melanjutkan, kenaikan tagihan listrik itu juga bisa disebabkan oleh masalah teknis, yaitu karena
akumulasi tunggakan yang ditagihkan sekarang.  Selain itu, bisa juga disebabkan kesalahan input data di PLN.

Baca: Evita Prihatin dengan PSBB Transisi di Jakarta

"Sekarang khan sedang dicoba migrasi ke sistem digital, ada anak perusahaan PLN yang mengerjakan. Salah satunya itu juga yang menyumbang masalah," ujar Deddy. 

PT PLN (Persero) pun dikabarkan telah mengeluarkan skema terkait penghitungan tagihan listrik pada bulan Juni. Masyarakat diperbolehkan mencicil pembayaran tagihan listrik hingga tiga bulan apabila mengalami lonjakan tagihan sebesar lebih dari 20 persen.

Quote