Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah Didi Hartoyo meminta perusahaan besar swasta (PBS) senantiasa menjaga kearifan lokal dalam menjalankan aktivitasnya.
“Khususnya PBS yang beroperasi di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas III meliputi Kecamatan Timpah, Kapuas Tengah, Kapuas Hulu, Mandau Talawang dan Pasak Talawang,” kata Didi Hartoyo di Kuala Kapuas, Sabtu.
Politisi dari PDI Perjuangan ini menekankan pentingnya menjalin komunikasi dan koordinasi dengan aparat pemerintahan desa sebelum melakukan penggarapan lahan di wilayah tersebut.
Baca: Ganjar Ingatkan Presiden Prabowo Segera Ambil Alih Kendali
Menurut Didi, keberadaan PBS memang sangat didukung oleh masyarakat karena dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah dan membuka lapangan pekerjaan.
Namun, ia mengingatkan pelibatan masyarakat lokal dan penghormatan terhadap adat istiadat serta norma yang berlaku di wilayah setempat, juga merupakan aspek penting yang tidak boleh diabaikan.
“Kami mengapresiasi investasi dari PBS di wilayah ini. Namun, penting juga bagi perusahaan untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat, terutama melalui komunikasi yang terbuka dengan pemerintah desa sebelum mulai bekerja di lapangan,” ujarnya.
Didi menambahkan, beberapa permasalahan yang pernah muncul di lapangan, seperti sengketa lahan atau kesalahpahaman antara masyarakat dan pihak perusahaan, kerap disebabkan oleh kurangnya komunikasi dan sosialisasi.
Baca: Ganjar Tegaskan Haul Bung Karno Padukan Semangat Spiritual
Hal itu, menurutnya, dapat dicegah jika PBS lebih proaktif melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, kepala desa, dan lembaga adat setempat.
“Koordinasi sejak awal sangat penting agar tidak terjadi konflik atau kesalahpahaman yang bisa mengganggu kelangsungan investasi itu sendiri,” tegasnya.
Dia berharap seluruh perusahaan yang berinvestasi di Kapuas berperan aktif dalam menjaga harmonisasi sosial dan mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan tetap menghargai nilai-nilai lokal yang ada di tengah masyarakat.
