Ikuti Kami

Dihadapan Apkasi Jokowi Tepis Tuduhan Antek Asing & PKI

Banyaknya isu yang beredar di media sosial merupakan tuduhan-tuduhan yang belum jelas dan sengaja dibuat untuk menjatuhkan Jokowi.

Dihadapan Apkasi Jokowi Tepis Tuduhan Antek Asing & PKI
Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Mardani H Maming.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Mardani H Maming mengungkapkan bahwa, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menepis semua tudingan soal tuduhan mengenai antek asing ataupun aseng yang menyerangnya selama ini.

Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan 31 bupati yang juga di hadiri oleh Mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Mardani di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/11).

Baca: PKI, "Post Truth" dan Isu yang Tak Berkesudahan

"Dan masalah isu-isu PKI. Presiden bilang PKI dibubarkan tahun 1965 dan beliau lahir 1961, beliau baru empat tahun masa ada PKI yang masih bayi. Itu juga yang dijelaskan presiden," kata Mardani.

Mardani menambahkan, Jokowi juga menangkis isu antek asing dengan keputusannya mengambil alih blok-blok migas yang sebelumnya dikelola asing. Blok-blok migas itu, seperti Blok Rokan di Riau dan Blok Mahakam, kini diserahkan sepenuhnya kepada Pertamina. Demikian juga dengan negosiasi kepemilikan Freeport.

"Presiden mempertanyakan antek asingnya di mana? Begitu juga dengan tudingan antek aseng hanya urusan tenaga kerja asing," tutur Mardani.

Terkait TKA asal China yang dikabarkan menyerbu Indonesia dan antek asing, Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, Presiden Jokowi turut memaparkan fakta yang sebenarnya‎, dimana pekerja asal negeri Tirai Bambu yang ada di Indonesia kurang dari 1 persen.

"Sedangkan negara lain itu TKA bisa 20 persen, soal antek asing juga beliau menyampaikan investasi negara banyak yang kembali ke negara, seperti minyak, itu bukan hal yang mudah diambil alih, kalau beliau pro asing, nyatanya sekarang kembali ke Indonesia," paparnya.

Baca: Difitnah PKI, Jokowi: Itu Jahatnya Politik

Lebih lanjut, Mardani menegaskan, banyaknya isu yang beredar di media sosial merupakan tuduhan-tuduhan yang belum jelas dan sengaja dibuat untuk menjatuhkan Jokowi.

"Kalau benar, enggak jadi masalah. Kalau enggak benar, kita wajib membela presiden. Kita harus berani katakan yang benar itu benar, salah ya salah," ucapnya.

Quote