Ikuti Kami

Dikritik Bolo-Bolo, Kepala Bappeda Mundur

Tina menilai tindakan yang dilakukan oleh kepala Bappeda sangat tidak tepat.

Dikritik Bolo-Bolo, Kepala Bappeda Mundur
Anggota DPRD Komisi ADKI Jakarta, Agustina Hermanto alias Tina Toon. (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Di tengah kesemrawutan berbagai rancangan APBD DKI Jakarta yang bermasalah Kepala Badan Pembangunan Daerah Jakarta Sri Mahendra Satria Irawan menyatakan mengundurkan diri, Jumat (1/11).

Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Komisi ADKI Jakarta, Agustina Hermanto alias Tina Toon mengaku kaget mendengar kabar tersebut. Tina menilai tindakan yang dilakukan oleh kepala Bappeda sangat tidak tepat.

"Nah ini cukup mengagetkan, bahwa Kepala Bappeda itu mundur di saat pembahasan KUA-PPAS yang sangat penting dan juva ini waktunya sudah tidak lama lagi untuk KUA-PPAS dibahas untuk menjadi RAPBD," ungkap Tina kepada Gesuri.id, Jumat (1/11).

Anggota Komisi A ini menyatakan bahwa dirinya saat pertemuan antara SKPD yang salah satunya adalah Kepala Bappeda bersama tim Komisi A di DPRD DKI Jakarta, Tina sempat bertatap muka secara langsung untuk membahas KUA-PPAS.

Dalam kesempatan itu Tina pun mengkritisi badan perencanaan terkait adanya mata anggaran-anggaran yang dinilai tidak wajar. Terlebih dengan alasan salah input data.

"Menurut aku itu kan namanya juga anggaran adalah uang rakyat, APBD adalah uang rakyat bukan untuk main-main. Jadi nggak ada namanya alasan-alasan salah input atau salah ketik atau apapun," tegas Tina.

Lebih lanjut dara lulusan pendidikan S2 Magister Hukum dari Universitas Tarumanagara itu menekankan, sebagai anggota dewan yang merupakan wakil rakyat salah satu tugasnya adalah untuk mewakili rakyat dan menyuarakan suara rakyat.

"Kita juga punya hak budgeting, jadi jangan sampai karena kita kritis malah mengundurkan diri. Tapi harusnya diperbaiki untuk sama-sama membangun Jakarta," seru Tina.

Lebih lanjut Tina menuturkan, jika memang Kepala Bappeda itu mundur seperti opini yang beredar yaitu karena tekanan oleh permasalahan anggaran saat ini seharusnya ia tidak melakukan pengunduran diri saat permasalahan belum selesai. Ia pun berharap permasalahan yang ada saat ini menjadi pertanggung jawaban semua pihak.

"Intinya adalah kalau misalnya segala sesuatunya itu kan anak buah itu menjalankan jadi sebetulnya ada panglimanya yang bertanggung jawab jadi harus menjadi tanggung jawab bersama antara panglima dan juga anak buah. Jadi ini bukan hanya salahnya anak buahnya saja," bebernya.

Diketahui, anak buah Gubernur DKI, Anies Baswedan, telah mengundurkan diri jabatannya. Setelah Kadis Pariwisata dan Budaya DKI Edy Junaedi, kini giliran Kepala Bappeda Sri Mahendra Irawan yang menyerahkan surat pengunduran diri.

Quote