Ikuti Kami

DPRD Minta Pemkot Surabaya Stabilkan Harga Gula

Kelangkaan gula di sejumlah pasar rakyat beberapa pekan terakhir, berdampak pada melonjaknya harga gula di toko tradisional.

DPRD Minta Pemkot Surabaya Stabilkan Harga Gula
Anggota Komisi B DPRD Surabaya, Jhon Thamrun.

Surabaya, Gesuri.id - Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat ikut menstabilkan harga gula yang berimbas pada kelangkaan gula di sejumlah pasar rakyat di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Anggota Komisi B DPRD Surabaya, Jhon Thamrun mengatakan kelangkaan gula di sejumlah pasar rakyat beberapa pekan terakhir, berdampak pada melonjaknya harga gula di toko tradisional.

Baca: Harga Gula Mahal, Hendi Lakukan Ini

"Harus segera diatasi, jika tidak ingin harga gula terus naik tajam yang berakibat pada masyarakat," katanya di Surabaya, Selasa (17/4).

Ia menjelaskan dari pantauan di lapangan dalam sepekan saja harga gula di pasar maupun toko tradisional naik cukup drastis, dari semula  Rp12.000 per kil gram, saat ini melonjak jadi Rp17.000 per kilogram.

Agar harga gula tidak bergerak secara liar, kata dia, Pemkot Surabaya perlu secepatnya melakukan operasi pasar sehingga harga gula putih kembali normal.

"Kasihan masyarakat jika disuguhi kenaikan harga gula terus menerus, pemkot dalam hal ini Disperindag harus mengatasi hal ini," katanya.

Politisi PDI Perjuangan Kota Surabaya ini mengatakan, kelangkaan gula yang terjadi di Surabaya dipicu oleh tersendatnya suplai gula di kalangan pedagang, akibat musim giling gula yang tertunda karena faktor cuaca.

Namun, kata dia, yang terpenting kelangkaan gula harus segera diatasi agar suplai gula stabil dan harga kembali normal. Jika tidak segera diatasi,bukan tidak mungkin gula rafinasi akan masuk ke pasar dan gula impor akan berjaya.

"Ini yang saya khawatirkan, jadi pemkot harus secepatnya mengatasi kelangkaan komoditas kristal putih manis atau gula ini," katanya.

Ia mengatakan Disperindag pada saat rapat dengar pendapat dengan Komisi B, Senin (16/3) sudah mengantisipasi dengan memasok gula pasir dalam sehari dilakukan di dua kecamatan, saat ini ditingkatkan menjadi tiga kecamatan dalam satu hari.

Baca: Harga Gula Merangkak Naik, Ananta Usulkan Hal Ini

Saat disinggung intervensi Pemkot Surabaya di tingkat ritel modern, ia mengatakan harga gula di ritel modern seperti supermarket dan hypermarket sudah ada patokan HET atau Harga Eceran Tertinggi, pengelolaan tata niaganya sudah diatur pihak swasta dengan pemerintah.

"Jadi kita tidak bisa intervensi lebih dalam. Terpenting di tingkat pasar tradisional harga gula secepatnya kembali normal, agar belanja masyarakat kembali bergairah," katanya.

Quote