Ikuti Kami

Duwel Rawing: PAD Tolak Ukur Peningkatan Pembangunan

Duwel Rawing menilai salah satu upaya peningkatan PAD adalah dengan mengoptimalisasi anggaran dana desa (ADD).

Duwel Rawing: PAD Tolak Ukur Peningkatan Pembangunan
Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Duwel Rawing.

Palangka Raya, Gesuri.id - Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Duwel Rawing mengatakan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan daerah, terutama pembangunan ekonomi. Untuk itu, sangat diharapkan pemerintah daerah dapat memaksimalkan setiap potensi yang mampu mendongkrak pendapatan daerah.

Baca: Jokowi Diwawancara Media China: Saya Bikin Xi Jinping Ketawa

Duwel Rawing menilai salah satu upaya peningkatan PAD adalah dengan mengoptimalisasi anggaran dana desa (ADD). Dimana ADD tersebut dapat dialokasikan untuk pengembangan potensi pariwisata yang ada di daerah, khususnya di desa-desa.

“Setiap daerah tentunya memiliki potensi pariwisata masing-masing, tanpa terkecuali di pelosok Kalteng. Sehingga alangkah baiknya potensi tersebut dapat dilirik oleh masyarakat desa dan mengembangkannya melalui ADD,” katanya, Rabu (19/10).

Politisi fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan potensi pariwisata di kawasan pelosok Kalteng masih banyak yang belum tergali secara optimal. Hal ini juga sering disampaikan masyarakat melalui aspirasi saat pelaksanaan reses ke daerah.

Menurutnya, dengan pengelolaan ADD untuk pengembangan pariwisata daerah akan memberikan keuntungan tersendiri bagi desa. Dan untuk memaksimalkan keuntungan tersebut, tentunya diperlukan bantuan dari pemerintah, terutama dalam kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah melalui instansi terkait.

Baca: Selly Gantina: Fatwa MUI Terpusat Hambat Sertifikat Halal

“Kita bisa memaksimalkan ADD itu melalui Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbang-Des). Karena memang ADD ini dialokasikan langsung dari pusat. Jadi kalau nanti sudah ada persetujuan, maka tinggal bagaimana pemerintah dan masyarakat bisa jeli melihat potensi yang ada di daerah, khusunya di desa-desa,” pungkasnya.

 

Kurator: Nanda.

Quote