Ikuti Kami

Forum Negara Pulau Angkat Isu Strategis Global

Olly berharap, forum ini akan membuat Sulut semakin dikenal dunia.

Forum Negara Pulau Angkat Isu Strategis Global
Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

Manado, Gesuri.id - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menyebut Forum "Archipelagic Island States-Startup Business Summit" (AIS-SBS) akan mengangkat isu-isu strategis global.

"Forum ini mengkampanyekan isu-isu strategis, seperti pengurangan sampah laut, perlindungan ekosistem pantai dan laut, perekonomian lokal di tujuan-tujuan wisata serta perlindungan anak-anak dan pariwisata," ujar Olly saat pembukaan forum yang dihadiri menteri dari 21 negara dan utusan dari dua negara di Manado, Kamis (31/10).

Baca: Olly Ajak Masyarakat Bijaksana Gunakan Media Sosial

Olly berharap, forum ini akan membuat Sulut semakin dikenal dunia.

Olly berharap, forum ini akan membuat Sulut semakin dikenal dunia.

"Semoga kedatangan pertama kali ini akan berkelanjutan sehingga Sulut semakin terkenal di mancanegara," sebutnya.

Provinsi ujung utara Sulawesi itu, lanjut Olly, mencatat sejarah karena forum ini mulai eksis di tahun 2019, dan ini menjadi sebuah kebanggaan ketika dipercayakan sebagai penyelenggara.

"Menjadi sukacita sekaligus kebanggaan tersendiri bagi kami, pemerintah provinsi dan masyarakat Sulut karena daerah tercinta kami ini dapat dipercayakan sebagai lokasi pelaksanaan iven ini. Semoga tahun depan Sulut bisa kembali jadi tuan rumah," harapnya.

Baca: HUT ke-55 Sulut, Olly Sampaikan Hal ini ke Masyarakat

Untuk diketahui, acara ini sebelumnya dibuka Menko Maritim dan Investasi RI Luhut Binsar Panjaitan dihadiri para delegasi negara peserta AIS Forum 2019, jajaran Forkopimda, Ketua TP-PKK Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Sekdaprov Edwin Silangen dan para pejabat di lingkup Pemprov Sulut.

AIS Forum 2019 sendiri merupakan wadah yang mempertemukan 41 negara pulau dan enam negara kepulauan dari kawasan Pasifik Selatan, Karibia, Asia, Afrika, dan Eropa.

Forum ini menjadi wadah pembangunan kerja sama nyata dengan fokus pada empat area kolaborasi yakni ekonomi biru, mitigasi perubahan iklim dan bencana, polusi laut akibat sampah plastik, dan "good ocean and maritime governance".

Quote