Ikuti Kami

Gancang Aron Banyuwangi Masuk Top 99 SINOVIK

Munculnya inovasi ini berawal dari keluhan masyarakat terkait lamanya antrean dalam pelayanan obat.

Gancang Aron Banyuwangi Masuk Top 99 SINOVIK
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas

Surabaya, Gesuri.id - Program Gancang Aron yang digagas Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terpilih masuk Top 99 Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (SINOVIK) yang digelar Kementerian Pendayagunaan dan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB). Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri PAN dan RB, Syafruddin di Hotel Shangrila, Surabaya, Rabu malam (19/9) yang diterima Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Djadjat Sudradjat mewakili Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Baca: Objek Wisata Banyuwangi Jadi Inspirasi Fashion Festival

Gancang Aron akronim dari Gugus Antisipasi Cegah Antrian Panjang Dengan Antar Obat ke Rumah Pasien, yang dalam bahasa lokal artinya ‘Lekas Sembuh’. Program ini diluncurkan sejak November 2017 lalu.

Anas mengatakan, munculnya inovasi ini berawal dari keluhan masyarakat terkait lamanya antrean dalam pelayanan obat. Dalam beberapa kasus penyakit, penyiapan obat memang membutuhkan waktu karena harus diracik terlebih dahulu oleh apoteker.

”Kasihan pasiennya. Sudah sakit, masih disuruh menunggu obat. Lalu kami coba atur strategi sampai lahir inovasi ini. Setelah berobat, pasiennya bisa langsung pulang beristirahat di rumah. Obatnya nanti diantar setelah disiapkan apoteker. Gratis," ungkap Anas, Kamis (20/9).

Program itu kemudian diberi sentuhan inovatif tambahan dengan menggandeng Go-Jek.

”Personel dan armada kendaraan rumah sakit kami terbatas. Akhirnya kita kolaborasikan dengan Go-Jek. Dengan kolaborasi ini, kami lebih hemat karena tidak perlu pengadaan armada kendaraan,” ujarnya.

Meski diantar Gojek, rumah sakit milik pemerintah daerah itu tetap memantau ketepatan pengiriman obat.

“Sebelumnya, pasien telah diedukasi tentang obat yang dikonsumsinya saat menyerahkan resep,” ujarnya.

Untuk memastikan bahwa obat diterima dengan tepat oleh pasien, maka driver Gojek diberikan pendidikan khusus.

"Tidak semua driver Go-Jek bisa mengantar obat. Kita seleksi dan kita berikan pendidikan khusus. Selain itu, juga ada sistem pengamanan lain untuk memastikan obat sampai serta informasi tentang obat itu sendiri tersampaikan dengan baik ke pasien," papar Anas.

Baca: 24 Negara Ikut Pelatihan Perikanan di Banyuwangi

Berkat program ini, keluhan pasien akan pelayanan obat menjadi jauh berkurang. Selain itu, waktu tunggu antrian menjadi lebih pendek.

"Yang dulunya bisa mencapai 240 menit, sekarang waktu tunggu antrian dipangkas maksimal 60 menit," kata Anas.

Quote