Ikuti Kami

Ganggu Estetika, Gibert Desak Anies Bongkar Tiang Monorel

Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, perlu evalusi mendalam untuk menuntaskan tiang-tiang monorel tersebut.

Ganggu Estetika, Gibert Desak Anies Bongkar Tiang Monorel
Tiang monorel yang mangkrak.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membongkar tiang monorel yang dibangun era Gubernur DKI Sutiyoso  karena merusak estetika kota.

Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, perlu evalusi mendalam untuk menuntaskan tiang-tiang monorel tersebut. Rencana awal tiang-tiang monorel yang ada di Jalan Rasuna Said, Jalan Asia-Afrika akan sama sepeti di Bangkok.

“Saat ini harus dievaluasi apakah masih layak atau tidak, dan juga yang di belakang gedung DPR. Kalau sudak tidak layak lebh baik dibongkar karena citranya tidak baik,” kata Gilbert di Jakarta, Senin (26/10).

Baca: Tiang Monorel Dibongkar, Yuke Yurike Ingatkan Pemprov DKI

“Pihak Pemprov seharusnya bisa mendesak apa kelanjutan tiang mangkrak itu karena menganggu estetika. Tentunya lahan punya DKI, jadi tidak mungkin itu didiamkan seterusnya,” kata Gilbert.

Pengamat Tata Kota Nirwono Joga menuturkan, setelah dilakukan perhitungan tiang-tiang monorel, ternyata lebih untung membangun baru LRT daripada menggunakan tiang monorel tersebut.

Hal itu yang menjadi alasan kenapa akhirnya memilih untuk membangun jalur baru di tegah ruas jalan Rasuna Said, padahal Adhi Karya juga yang membangun tiang monorel tersebut.

“Jadi, lebih kepada hitung-hitungan sebenarnya pada waktu itu. Sehingga Adhi Karya memilih untuk membangun LRT,” katanya.

Kemudian yang menjadi masalah bagaimana tiang-tiang monorel terbengkalai. Menurut Nirwono, melanjutkan proyek monorel tidak menguntungkan.

"Kalau diteruskan kontruksi monorelnya jenis rel dan keretanya berbeda dengan yang digunakan LRT sehingga tiang itu akhirnya tidak digunakan," jelasnya.

Baca: Soal ITF, Anies Didesak Cabut Pergub Penugasan Jakpro

Persoalannya sekarang, sambung Nirwono, kalau tiangnya mau dibongkar siapa yang akan melakukannya. Sebab, perhitungan secara ekonomi sebenarnya tidak untung dengan kontruksi lama.

"Kemudian harus bongkar beton dan besi itu kan praktis tak bisa digunakan lagi. betonnya juga tidak bisa digunakan, besinya juga. Itu sudah masuk dalam kategori barang bekas,” katanya.

Apakah PT Jakarta Monorail yang dulu berinisiatif untuk membangun itu mau membongkar atau tidak? “Saya enggak yakin. Adhi Karya juga tidak akan mau karena secara teknis itu merugi sebenarnya. Maka, keputusan akhir ada di Pemprov DKI,” jelasnya.

Quote