Ikuti Kami

Ganjar Nilai NU Miliki Peran Penting Jaga NKRI

Untuk itu, ada banyak hal yang menjadikan NU berhak mendapat penghormatan di Hari Lahirnya.

Ganjar Nilai NU Miliki Peran Penting Jaga NKRI
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.

Semarang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menilai Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi yang lahir dari kalangan pondok pesantren tersebut dinilai punya peran penting dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"NU telah banyak memberikan kontribusi terhadap semangat nasionalisme. Organisasi yang didirikan oleh KH Hasyim Asyari ini berperan dalam menjaga NKRI dan mengedukasi masyarakat tanpa meninggalkan nilai-nilai agama," ujar Ganjar di Semarang, Minggu (31/1).

Untuk itu, ada banyak hal yang menjadikan NU berhak mendapat penghormatan di Hari Lahirnya. Kemunculan Hari Santri, kata Ganjar, juga sebagai wujud penghormatan terhadap NU. 

Baca: Jadi Kader Banteng, Gus Falah & Abidin Fikri: Nilai NU Tetap

"Hari Santri itupun wujud penghormatan negara terhadap NU yang telah memberikan semangat nasionalisme," paparnya.

Ganjar sendiri mengaku selama ini telah menjalin komunikasi dengan NU. Baik secara personal tokoh maupun struktural organisasi. Bahkan hingga ke badan otonom (Banom) NU, seperti Ansor, IPNU dan IPPNU.

"Kita sering terlibat bersama NU dan Banomnya dalam kegiatan-kegiatan sosial. Dalam konteks pandemi, NU ikut serta dalam program Jogo Santri Jogo Kiai. Bukan hanya soal kesehatan, tapi juga edukasi protokol kesehatan dan membangun ekonomi kalangan pondok pesantren," ungkapnya.

Ia mengemukakan selalu melibatkan kalangan tokoh agama dalam menentukan kebijakan dan arah pembangunan. 

"Iya, kita selalu melibatkan tokoh agama. Kita juga memberi perhatian pondok pesantren serta guru-guru," tandasnya.

NU bahkan tidak terpisahkan dengan kultur sosial masyarakat. Kiai kampung, contohnya, berperan aktif dalam mengedukasi terutama persoalan pandemi. 

"Saya tidak menduga, jika kiai kampung yang notabene kalangan NU berperan penting dalam mengedukasi masyarakat secara langsung," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengaku terenyuh dengan banyaknya kiai dan ulama yang meninggal karena Covid-19. Untuk itu, perlu ada gerakan saling menjaga terutama di kalangan pondok pesantren. 

Baca: Ditanya Gus Miftah Soal Tudingan Antiulama, Ini Jawab Hasto

"PBNU telah merilis jumlah kiai yang meninggal cukup banyak, jadi ini menjadi perhatian kita," ungkapnya.

Pihaknya sendiri telah mencanangkan program "Jogo Santri Jogo Kiai" dari pengembangan "Jogo Tonggo, sebuah gerakan dalam melawan pandemi di Jawa Tengah. 

"Maka ada Jogo Tonggo yang kemudian muncul Jogo Santri Jogo Kiai, seperti yang disampaikan Pak Wagub (Taj Yasin). Ini agar saling menjaga secara bersama, sekaligus agar terjadi perubahan perilaku dan kebiasaan baru," tandas politisi PDI Perjuangan.

Quote