Ikuti Kami

Ganjar Perintahkan Bangun Jembatan Darurat Kali Keruh

Menurut Ganjar, pembuatan jembatan darurat tidak membutuhkan waktu lama.

Ganjar Perintahkan Bangun Jembatan Darurat Kali Keruh
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau Jembatan Kali Keruh di Kabupaten Pekalongan, Rabu (30/1).

Pekalongan, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memerintahkan Pemerintah Kabupaten Pekalongan dan dinas terkait untuk segera membangun jembatan darurat untuk menggantikan sementara Jembatan Kali Keruh yang putus beberapa waktu lalu.

"Saya minta jembatan Bailey segera dibuat, dengan jembatan darurat itu, maka masyarakat akan nyaman saat melintasi jembatan. Tidak seperti sekarang, masyarakat harus naik turun tangga demi menyeberang ke sisi sungai lainnya yang sangat membahayakan," kata Ganjar saat meninjau Jembatan Kali Keruh di Kabupaten Pekalongan, Rabu (30/1).

Baca: Ganjar: Potensi Wisata Religi Jateng Luar Biasa

Menurut Ganjar, pembuatan jembatan darurat tidak membutuhkan waktu lama, setidaknya paling lama satu bulan sudah dapat terpasang dan difungsikan.

Politisi PDI Perjuangan itu juga akan mempercepat pembangunan Jembatan Kali Keruh Pekalongan dan memastikan bahwa pembangunan jembatan yang ambrol diterjang banjir itu akan dilakukan tahun ini.

Anggaran sebesar Rp17 miliar, kata Ganjar, sudah disiapkan Pemprov Jateng untuk membangun kembali jembatan yang menghubungkan Pekalongan-Pemalang tersebut.

"Sebenarnya, pembangunan jembatan membutuhkan anggaran Rp18 miliar, nanti yang Rp1 miliar biar ditanggung Bupati Pekalongan. Prinsipnya gotong royong dalam menanggulangi bencana ini harus terus terwujud," ujarnya.

Pembangunan Jembatan Kali Keruh akan menjadi hal prioritas dan pembangunannya harus selesai pada tahun ini karena anggaran yang digunakan masuk tahun anggaran 2019.

Meski dituntut cepat, Ganjar tetap menekankan pentingnya menjaga integritas sehingga ia mewanti-wanti agar tidak ada yang main-main dalam pembangunan jembatan permanen itu.

"Saya minta lelangnya tidak ada yang main-main, integritas dijaga kalau perlu dipelototi agar tidak ada pelanggaran. Masyarakat silahkan ikut mengawasi, kalau ada hal yang tidak baik, langsung laporkan ke saya," katanya.

Seperti diketahui, putusnya Jembatan Kali Keruh Kabupaten Pekalongan sempat viral dan menjadi pembicaraan warganet beberapa waktu lalu.

Kisah Atik, seorang guru honorer asal desa Loragung, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, rela mempertaruhkan nyawanya melintasi jembatan putus itu untuk mengajar.

Tidak hanya Atik, kisah serupa juga dialami kolega Atik bernama Dwi Sholihati, guru honorer di SD 02 Medayu yang juga harus mempertaruhkan nyawanya melintasi jembatan Kali Keruh untuk mengajar di sekolahnya.

Sejak putus pada 2018 lalu, Jembatan Kali Keruh memang tidak bisa dilewati kendaraan, padahal jembatan itu menjadi akses satu-satunya warga di desa tersebut.

Baca: Ganjar: Sampaikan Informasi secara Lebih Luwes

Satu-satunya cara yang bisa warga untuk melintasi jembatan adalah nekat berjalan kaki dan di reruntuhan jembatan yang ambruk, warga memasang tangga setinggi 15 meter untuk dapat mencapai sisi sungai yang lainnya.

Tangga yang terbuat dari besi itu menjadi licin saat hujan turun. Belum lagi, arus sungai yang deras dan bebatuan besar yang ada di bawahnya sangat membahayakan dan dapat merenggut korban jika ada yang terjatuh.

 

Quote