Ikuti Kami

Gembong: Gubernur Anies Seperti Terjebak di Hutan

Tak sedikit dari kebijakan yang dicanangkan Anies yang menuai kontroversi.

Gembong: Gubernur Anies Seperti Terjebak di Hutan
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak benar-benar mengevaluasi kinerjanya. 

Seperti diketahui, lanjutnya, tak sedikit dari kebijakan yang dicanangkan Anies yang menuai kontroversi. Terbaru, Gembong mencontohkan soal penyusunan APBD DKI.

"Dia ini seperti terjebak di hutan," kata Gembong dilansir dari Medcom, Senin (11/11). 

"Masuk hutan tapi enggak punya bayangan apa-apa, enggak mau bertanya juga," Ia menambahkan.

Tak cukup sampai di situ, Gembong menyebut Anies justru kerap lepas tangan dengan menyalahkan anak buahnya ketika terjadi kesalahan. Seperti pada kasus anggaran DKI yang menghebohkan publik, Anies justru menyalahkan sistem peninggalan yang sudah ada sejak sebelum dia menjabat sebagai gubernur.

"Dia lempar batu sembunyi tangan, karena memang ada dua hal yang dilakukan," tegas Gembong. "Pertama menyalahkan anak buah, kedua menyalahkan sistem."

Menurut Gembong, kemunculan anggaran janggal DKI tak seharusnya dilimpahkan ke kesalahan sistem. Sebab walau bagaimanapun juga, sistem tidak bisa disalahkan namun sumber daya manusianya yang harus dipertanyakan. "Sekarang dimotori orang Anies, dulu ketika dikomandoi orang lama enggak apa-apa. Di sini unsur utama manusia sebagai pengendali," ujar Gembong.

Lebih jauh, Gembong juga mempertanyakan kebijakan Anies terkait penebangan pohon. "Membuat trotoar dengan menebang pohon, saya sendiri enggak tahu arahnya apa. Buntu kepala saya (memahami Anies)," ucap Gembong.

Hal senada juga sebelumnya pernah disampaikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot SH. Djarot tak sepakat dengan Anies yang terkesan menyalahkan sistem hingga memunculkan anggaran janggal. Sebaliknya, justru SDM yang menginput yang harus dipertanyakan.

"Jadi begini, kalau sistem yang salah, itu salahnya di mana?" kata Djarot di Senayan, Jakarta, Kamis (31/10). "Kalau menurut saya sih yang salah ya yang menginput, yang menginput inilah yang harus dievaluasi."

Quote