Ikuti Kami

Gempa Sulteng, Rendy Puji Kinerja Kementerian Perhubungan

Rendy memuji langkah cepat Kementerian Perhubungan dalam memulihkan Bandara Mutiara SIS Al-Jufri, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Gempa Sulteng, Rendy Puji Kinerja Kementerian Perhubungan
Anggota Komisi V DPR Rendy Lamadjido.

Palu, Gesuri.id - Anggota Komisi V DPR Rendy Lamadjido memuji langkah cepat Kementerian Perhubungan dalam memulihkan Bandara Mutiara SIS Al-Jufri, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Karena menurut legislator asal Palu ini, Kementerian Perhubungan berhasil memulihkan bandara dua hari usai terjadinya gempa dan tsunami di Sulteng.

Baca: Rendy: Pembangunan Infrastruktur Gerakkan Roda Perekonomian

"Kami selaku warga Palu mengucapkan apresiasi dan rasa terima kasih yang sangat tinggi kepada segenap jajaran Kementerian Perhubungan yang begitu tanggap, cekatan, dan mampu memulihkan bandara,"kata Rendy di Jakarta, Kamis (11/10).

Rendy mengaku telah melihat langsung dan mengawasi proses pemulihan bandara. Kepada para pertugas yang ada saat itu, Rendy meminta bandara bisa segera dibuka kembali.

Rendy tahu, gempa berkuatan 7,7 skala richter di Palu telah menimbulkan kerusakan parah pada Bandara Mutiara SIS Al-Jufri. 

Terminal hancur, landasan pacu pun retak-retak. Namun, dengan keuletan dari para pejabat Kemenhub, bandara tersebut cepat pulih. Per 7 Oktober kemarin, pesawat besar jenis Boing sudah mendarat di bandara tersebut.

"Atas hal ini, para petugas itu patut diberikan penghargaan dan rasa terima kasih dari kami rakyat Palu dan sekitarnya. Sekarang, sudah terasa mudahnya untuk masuk dan keluar Palu," tuturnya.

Baca: Rendy Minta BMKG Bertanggung Jawab

Secara pribadi, Rendy juga mengucapkan terima kasih ke Menteri Budi Karya yang memberikan fasilitas satu seat untuk terbang ke Palu pada hari pertama. Tepatnya, 15 jam pasca-gempa. Dengan fasilitas itu, dia bisa melihat kondisi Palu dengan segera.

"Kami juga memohon maaf kepada Pak Dirjen (Perhubungan) Udara Kemenhub, Kepala Bandara Palu. Pada saat hari pertama saya datang, langsung melihat landas pacu dan mendesak Pak Dirjen itu untuk tetap membuka operasional pesawat reguler dengan pesawat ATR. Hingga hari ketiga, benar-benar operasional pesawat reguler sudah dimulai. Pada hari keempat,alhamdulillah sudah full bisa digunakan untuk operasional pesawat reguler walaupun dengan pesawat ATR yang terdiri atas Lion Air 7 kali, Garuda 1 kali, dan Sriwijaya Group 2 kali," tuturnya.

Quote