Ikuti Kami

Gilbert Kritisi Vaksinasi Massal oleh Pemprov DKI

Di tempat penyuntikan, Gilbert menyesalkan lokasi yang terlalu penuh dengan calon penerima vaksin.

Gilbert Kritisi Vaksinasi Massal oleh Pemprov DKI
Anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak mengkritisi vaksinasi Covid-19 massal yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Di tempat penyuntikan, Gilbert menyesalkan lokasi yang terlalu penuh dengan calon penerima vaksin.

Baca: Ini Pengalaman Unik Adi Usai Jalani Vaksinasi COVID-19

Kendati demikian, tempat vaksinasi yang penuh ini tidak terjadi di semua tempat, banyak fasilitas kesehatan lain malah sepi dari calon penerima vaksin.

"Saya lihat dalam sistem itu ada daerah yang overloaded, ada yang sedikit," kata Gilbert di Jakarta Timur.

Gilbert berharap ke depannya masalah kepenuhan penerima vaksin di tempat penyuntikan ini bisa teratasi. Caranya dengan membagi rata lokasi vaksinasi untuk penerima.

"Mereka bisa bikin sistem bahwa ini dibatasi sekian pendaftar. Karena mereka punya beberapa lokasi penyuntikan dan mereka tahu berapa target yang mau disuntik," ujarnya.

Gilbert juga menyebut penyebab penuhnya puskesmas tempatnya divaksin karena prosesnya yang lama. Ia mengaku harus menunggu sampai 3 jam dan duduk di luar.

Baca: Kusnadi Nilai Vaksinasi COVID-19 Ikhtiar Lawan Pandemi

"Kedua ya keterbatasan kayaknya ya. tapi dengan ngantri 3 jam dipanggang matahari itu juga gak begitu nyaman," tuturnya.

Ia mengaku mendapatkan informasi server pendaftaran onlinenya terlalu penuh hingga membuat prosesnya lama. Namun ia cukup mengapresiasi registrasi daring ini.

"Sistemnya sudah oke sih, kita registrasi online, dapat barcode, dan lain-lain," katanya.

Quote