Ikuti Kami

GMNI Nilai Penting Dukungan Rusia Pada Pertahanan Indonesia

"Pada era Soekarno, Indonesia menjadi negara dengan kekuatan militer terkuat di bumi bagian selatan dengan dukungan Rusia".

GMNI Nilai Penting Dukungan Rusia Pada Pertahanan Indonesia
Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) menyatakan pentingnya sinergi antara Indonesia dan Rusia dalam segala bidang. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) menyatakan pentingnya sinergi antara Indonesia dan Rusia dalam segala bidang. 

Hal itu terungkap antara lain ketika DPP GMNI mengadakan pertemuan dengan Lyudmila Vorobieva, Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia di Jakarta, baru-baru ini.

Baca: Putra: Abaikan Dikotomi Tua-Muda, Politik Bicara Kontribusi

Sekjend DPP GMNI, Sujahri Somar menegaskan salah satu bidang yang perlu digarap secara sinergis oleh Rusia dan Indonesia adalah pertahanan.

Sujahri menyampaikan pentingnya dukungan Rusia untuk Indonesia dalam konstelasi politik global dan juga di kawasan  di bidang pertahanan.

“Indonesia telah sejak lama mendapatkan dukungan dari Rusia, khususnya di bidang militer. Pada era Soekarno, Indonesia menjadi negara dengan kekuatan militer terkuat di bumi bagian selatan dengan dukungan Rusia," ungkap Sujahri, baru-baru ini. 

Saat ini, sambung Sujahri, Indonesia sedang berada dalam pusaran konflik di kawasan, khususnya di Laut Cina Selatan. Untuk mempertahankan kedaulatan wilayah Indonesia, GMNI menilai pentingnya dukungan Rusia.

"GMNI mendukung pemerintah Indonesia kembali mendapatkan dukungan dari Rusia untuk memperkuat alutsistanya dengan peralatan tempur modern dengan sistem terbaru”, ujar Sujahri.

Ketua Umum DPP GMNI, Imanuel Cahyadi  menilai bahwa hubungan yang terjalin antara Rusia dan Indonesia bukan hanya sebatas hubungan diplomatik.

" Kami merasa bahwa hubungan yang terjalin antara Rusia dan Indonesia bukan hanya sebatas hubungan diplomatik, namun lebih dari itu, kita adalah sahabat. Ada berbagai simbol yang menunjukkan hubungan persahabatan antar kedua negara seperti Monumen Nasional, Rumah Sakit Persahabatan, Tugu Tani, dan sebagainya. Di Rusia juga terdapat Blue Mosque (Mesjid Biru Soekarno), dan penemuan makam Imam Al’Bukhori menandakan kedekatan antara Soekarno dan Khrushchev pada masa kepemimpinan mereka”, ujar Imanuel.

Imanuel juga mengapresiasi berbagai dukungan yang telah diberikan Rusia untuk Indonesia, khususnya dukungan Rusia atas kemerdekaan Indonesia di dunia internasional. Ia juga berharap agar Rusia, bersama dengan Indonesia, memberi dukungan untuk kemerdekaan Palestina.

Baca: PDI Perjuangan Sambut Baik Lahirnya Partai Masyumi

“Rusia adalah salah satu negara yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Setelah merdeka, Indonesia menginisasi terbentuknya Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung pada 1955 yang diketuai oleh Ali Sastroamidjojo yang bertujuan untuk membantu negara-negara dunia ketiga mencapai kemerdekaan. Namun hingga kini, masih ada 1 negara peserta KAA yang belum mendapatkan kemerdekaannya yaitu Palestina. Saya berharap agar Rusia bersama dengan Indonesia dan negara lain yang anti-kolonialisme mendukung kemerdekaan Palestina di PBB dan berbagai forum internasional lainnya atas nama kemanusiaan”, tegasnya

Sementara Ketua DPP GMNI Bidang Hubungan Internasional dan Jaringan Luar Negeri, Kristian Sinulingga, juga menekankan pentingnya pertukaran budaya antara Rusia dan Indonesia melalui program pertukaran mahasiswa.

“Rusia dan Indonesia serupa dalam aspek sebagai negara multikultural. Dalam ruang ini kedua negara bisa saling mengisi dan saling memperkaya lewat pertukaran budaya. Ini salah satu fondasi terbaik merajut persahabatan kedua negara. Kita berharap agar semakin banyak mahasiswa Indonesia yang dapat melanjutkan studi ke Rusia, begitu juga sebaliknya. Lewat jalan ini pula kedekatan emosional yang selama ini telah terbangun antara Rusia dan Indonesia akan terus terawat ”, ucap Kristian.

Quote