Ikuti Kami

Hadapi Perang Dagang, Jokowi Siapkan Insentif bagi Industri

Ini juga memberi ketenteraman kepada industri nasional atau pengusaha agar iklim investasi dijaga.

Hadapi Perang Dagang, Jokowi Siapkan Insentif bagi Industri
Ilustrasi. Presiden Jokowi.

Jakarta, Gesuri.id - Ancaman perang dagang dunia yang dilancarkan beberapa negara membuat Presiden Joko Widodo mengambil sejumlah langkah. Langkah tersebut dirumuskan setelah rapat terbatas internal yang berlangsung kurang lebih empat setengah jam di Istana Bogor, baru-baru ini.

Baca: AS Ancam Perang Dagang, Ini 5 Strategi Pemerintahan Jokowi

Usai rapat, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pembahasan rapat tersebut untuk mencari cara meningkatkan ekspor dan mengoptimalkan impor. Selain itu pengembangan industri substitusi impor juga akan menjadi fokus pemerintah dalam mengantisipasi perang dagang dunia.

"Ini juga memberi ketenteraman kepada industri nasional atau pengusaha agar iklim investasi dijaga," kata Airlangga di Istana Bogor. 

Beberapa upaya yang akan dilakukan pemerintah Jokowi adalah dengan memberikan fasilitas bea masuk dan bea keluar. Fasilitas ini diberikan agar industri memiliki daya saing dalam mengekspor produknya. Salah satu insentif yang akan diberikan adalah bagi industri yang ingin merelokasi pabriknya ke wilayah padat karya lain.

Selain itu untuk memacu ekspor furnitur, pemberian subsidi sertifikat SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu) bagi komoditas dasar kayu. Airlangga juga mengatakan pihaknya sedang mengkaji kemampuan industri nasional untuk dapat meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri dalam produksinya.

"Termasuk korporasi-korporasi di Tuban yang bisa menyediakan petrokimia maupun Bahan Bakar Minyak," ujarnya. 

Presiden Jokowi juga meminta kajian penggunaan biodiesel sebesar 30 persen dari saat ini 20 persen. Hal ini akan meningkatkan penggunaan bahan bakar nabati sebesar 500 ribu ton per tahun. Kemudian memaksimalkan industri  pariwisata dengan pengembangan bandara serta maskapai penerbangan murah (low cost carier/LCC).

Baca: AS-China Perang Dagang, Ekspor Indonesia Justru Naik

"Karena pariwisata salah satu sektor yang bisa cepat digenjot," kata Airlangga. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong mengatakan hal yang akan jadi fokus pemerintah adalah megaproyek industri. Hal ini lantaran bisa membuat investasi besar masuk ke dalam negeri, hingga menambah ekspor dan mengurangi impor.

"Karena dampak (perang dagang) pada investasi itu melalui sentimen dan dapat menimbulkan ketidakpastian, maka kami siapkan insentif tambahan," ujarnya.

Quote