Semarang, Gesuri.id - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memastikan penanganan banjir yang masih menggenangi kawasan pesisir, seperti Genuk dan Kaligawe berjalan maksimal.
"Kami sedang berkonsentrasi menyedot air di Kaligawe dan sekitarnya lewat muara Sungai Sringin," katanya, saat meninjau kawasan Genuk yang masih terdampak banjir di Semarang, Kamis (6/12).
Baca: Hendi Kejar Target 1.500 Jamban per Tahun
Rumah pompa yang ada di Sungai Sringin, kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, sekarang ini telah mengaktifkan satu unit pompa air dengan kapasitas sedot 2.000 liter/detik.
Rencananya, kata politisi PDI Perjuangan itu, setidaknya lima unit pompa akan dioperasikan di Sungai Sringin sehingga kapasitas totalnya mencapai 10 ribu liter/detik.
"Sekarang ini, semua pihak sedang bekerja untuk melakukan penanganan (banjir, red.) di wilayah Kaligawe dan sekitarnya yang terdampak banjir," katanya.
Menurut dia, komunikasi terus dilakukan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana sebagai pengelola sungai sehingga upaya yang dilakukan berjalan secara maksimal.
"Pak Gubernur (Ganjar Pranowo, red.) kemarin komunikasi dengan BBWS, sekarang kami komunikasi dengan BBWS. Jadi, semuanya sedang bekerja dan saling mengingatkan," katanya.
Untuk bantuan kepada korban banjir, Hendi mengatakan sudah berjalan dengan yang dikelola oleh pihak kecamatan, seperti di Kecamatan Genuk yang sudah mendirikan dapur umum.
Ia menyebutkan setiap harinya setidaknya 1.000 nasi bungkus didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak banjir di sejumlah kelurahan di Kecamatan Genuk Semarang.
"Bantuan di wilayah Genuk kami koordinasi di kecamatan. Kami siapkan rata-rata 1.000 nasi bungkus setiap harinya yang dikoordinasikan Camat Genuk untuk disalurkan pada warga," katanya.
Baca: Ini Jurus Hendi Atasi Banjir di Semarang
Banjir masih menggenangi sejumlah permukiman di Kota Semarang, seperti di Kecamatan Genuk setelah hujan deras mengguyur pada Senin (3/12) lalu.
Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari semata kaki hingga menyamai lutut orang dewasa, seperti terlihat di Kelurahan Trimulyo yang terpantau cukup parah dari 13 kelurahan di Kecamatan Genuk.
