Ikuti Kami

HUT ke-75 RI, Gus Nabil: Momentum Merdeka dari Kesenjangan

Momentum untuk merdeka dari kesenjangan, oligarki maupun mafia ekonomi dan kesehatan.

HUT ke-75 RI, Gus Nabil: Momentum Merdeka dari Kesenjangan
Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil) mengatakan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momentum untuk merdeka dari kesenjangan, oligarki maupun mafia ekonomi dan kesehatan.

Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen mengatakan kurun waktu 75 tahun Indonesia merdeka, masih terasa kesenjangan ekonomi, politik, sosial dan pendidikan.

Baca: PDI Perjuangan Gelar Peringatan HUT RI di Lapangan Banteng

"Ekonomi kita sebagian besar masih dikuasai segelintir elit, yang menghegemoni kekuasaan dengan kekuatan finansial. Bahkan, jarak antara si kaya dan si miskin makin jauh, apalagi di tengah pandemi sekarang ini," kata dia.

Baca: Kader PDI Perjuangan Kibarkan Merah Putih di Bukit Tertinggi

Kemudian, dia menyebutkan di bidang sosial dan pendidikan kenyataannya juga sama, masih ada kesenjangan dalam fasilitas bagi saudara-saudara kita di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).

"Juga, pentingnya perhatian dan dukungan pemerintah dalam pendidikan pesantren," kata dia lagi

Ia mengatakan di sisi ekonomi dan kesehatan dalam beberapa tahun terakhir perdebatan terkait dengan mafia juga semakin meruncing.

"Juga, kebijakan-kebijakan yang sebagian terasa kepentingan oligarki, yang meminggirkan peran rakyat kecil. Juga, mafia-mafia di bidang ekonomi dan kesehatan, yang selama ini menghambat perbaikan sistem untuk transformasi Indonesia," ucapnya.

Mengingat hal itu, Muchamad Nabil mengajak semua elemen untuk menjadikan Indonesia sebagai negara untuk semua. Kelompok yang memegang kendali ekonomi dan kekuasaan, seharusnya mengayomi dan mengangkat rakyat, serta para pengusaha muda.

Kemudian, dia mengajak agar peringatan HUT RI juga menjadi momentum untuk merdeka melahirkan pemimpin di tengah Pandemi.

"Ada pepatah kuno, bahwa pemimpin hebat lahir di tengah krisis. Maka, krisis dan pandemi sekarang ini, harus jadi semangat kita bersama, untuk bergotong-royong, saling bantu, serta melahirkan pemimpin besar yang bervisi global dengan nilai-nilai Pancasila dan ke-Indonesiaan,” ujarnya.

Quote