Ikuti Kami

Indonesia-Jepang Kembangkan Kerjasama Penanggulangan Bencana

PM Abe menyampaikan keinginan untuk bekerjasama demi rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak gempa bumi.

Indonesia-Jepang Kembangkan Kerjasama Penanggulangan Bencana
Presiden Jokowi saat pertemuan dengam Shinzo Abe, pada Kamis (15/11) sore.

Jakarta, Gesuri.id - Pemerintah Indonesia dan Jepang sepakat mengembangkan kerja sama penanggulangan bencana, menyusul program bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana pascagempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Penanggulangan bencana menjadi salah satu topik yang dibicarakan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam pertemuan di sela-sela KTT ASEAN di Singapura, Kamis (15/11) sore.

Baca: Presiden Sambut Utusan Khusus PM Jepang

Dalam pernyataan tertulis dari Kedutaan Besar Jepang, disebutkan bahwa PM Abe menyampaikan keinginan untuk bekerjasama demi rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak gempa bumi, serta meningkatkan ketahanan Indonesia terhadap bencana.

Jepang telah bekerja dengan Indonesia untuk rehabilitasi dan rekonstruksi daerah-daerah yang terdampak gempa bumi di Sulawesi Tengah.

Dalam masa tanggap darurat, Jepang menyediakan dua pesawat Hercules C-130H dan 63 personnel Pasukan Bela Diri (SDF) sebagai Tim Bantuan Bencana Jepang untuk mengangkut pasokan dan membantu evakuasi para korban.

Jepang, bekerjasama dengan Angkatan Udara RI, melakukan 21 penerbangan dan mengangkut sekitar 200 ton bantuan dan 400 orang.

Selain menyediakan bantuan darurat seperti tenda, generator, dan pemurni air, lebih dari 110 perusahaan Jepang telah memberikan bantuan senilai lebih dari Rp 26,5 miliar termasuk sumbangan keuangan, suplai dan bahan bakar.

Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan tentang Penanggulangan Bencana (AHA Centre), yang didukung oleh Jepang, melakukan penilaian kebutuhan darurat di lokasi terhadap bencana ini dan mengkoordinasikan pengiriman bantuan internasional selain untuk memberikan bantuan darurat.

Sejumlah ahli yang tergabung dalam misi bersama Jepang-Indonesia sudah mengunjungi wilayah Sulawesi Tengah. Penilaian dan temuan mereka sangat berharga untuk rehabilitasi dan rekonstruksi di daerah yang terkena dampak gempa bumi.

Rencana induk untuk rehabilitasi dan rekonstruksi dengan mengikuti Rencana Resiliensi Risiko Bencana Daerah di Sulawesi Tengah sedang dirumuskan oleh Jepang dan Indonesia.

Jepang akan bekerjasama dengan Indonesia untuk melakukan survei lanjutan guna menilai risiko likuifaksi di Sulawesi Tengah, yang menjadi basis penting untuk rencana tata ruang masa depan.

Penanggulangan bencana Jepang akan terus bekerja dengan Indonesia untuk mencegah kerusakan luas dari gempa bumi dan tsunami di seluruh Indonesia.

Melalui Proyek Peningkatan Peralatan untuk Manajemen Resiko Bencana senilai Rp202,5 miliar, Jepang akan membantu pemasangan seismograf broadband, seismograf gerakan kuat, dan peralatan terkait lainnya di 93 titik rawan gempa bumi dan tsunami di Indonesia.

Baca: Pramono: Banyak Hal Potensial Dikolaborasikan dengan Jepang

Jepang juga akan mendukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memperkuat kapasitasnya dalam pengumpulan dan analisis informasi risiko bencana, kemudian memanfaatkannya untuk merumuskan rencana pengurangan risiko bencana setempat.

Selain dengan BNPB, pakar dari Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) akan bekerja dengan lembaga terkait yang bertanggungjawab mengurangi risiko bencana dan rekonstruksi seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR).

Quote