Ikuti Kami

Janji Manis Anies Atasi Banjir Tak Kunjung Terealisasi

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menunjukkan ada sebanyak 43 titik banjir.

Janji Manis Anies Atasi Banjir Tak Kunjung Terealisasi
Petugas Damkar mengevakuasi warga terdampak banjir di kawasan Rawajati, Jakarta Selatan, Jum'at (26/4/2019). Banjir akibat curah hujan yang tinggi di kawasan Bogor itu mengakibatkan ratusan rumah di enam RT Kelurahan Rawajati terendam hingga mencapai ketinggian empat meter dan sejumlah warga diungsikan.

Jakarta, Gesuri.id – Akhir pekan lalu, wajah DKI Jakarta tercoreng akibat banjir yang mewarnai beberapa sudut di Ibu Kota Negara Republik Indonesia (RI).

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menunjukkan ada sebanyak 43 titik banjir.

Baca: Jakarta Dilanda Banjir (Lagi), Ini Pesan BTP

Jumat (26/4) 17 titik banjir di Ibu Kota terpantau menggenangi wilayah Jakarta Selatan dengan ketinggian banjir rata-rata 20 cm - 100 cm.

Ke 17 wilayah tersebut antara lain RW 07 Kelurahan Lenteng Agung, RW 01 Kelurahan Srengseng Sawah, RW 01 Kelurahan Pengadegan, RW 07 Kelurahan Rawajati, RW 05, 06, 07, 08 Kelurahan Pejaten Timur, dengan ketinggian banjir rata-rata 20 centimeter sampai 170 centimeter.

Mengutip situs cnnindonesia.com Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan air dan sampah kiriman menjadi penyebab utama banjir yang merendam sebagian wilayah di Ibu Kota.Menurut Anies, hujan deras hanya terjadi di daerah hulu yang mengalir hingga ke Jakarta.

"Di tempat (titik banjir) itu tidak ada hujan sebetulnya. Kita itu menerima air dari hulu ketika di sana hujannya keras. Ini adalah contoh situasi banjir karena kiriman dari Selatan," ucap Anies.

Mendapatkan pernyataan seperti itu membuat berang Bupati Bogor Ade Yasin, Ade meminta Anies tidak saling menyalahkan atas 17 titik banjir di Jakarta yang disebut Anies akibat hulu Sungai Ciliwung di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Gak bisa saling menyalahkan, harus duduk bareng untuk mengatasinya," kata Ade Yasin di Bogor, Jumat.

Dia mengatakan cuaca di Kabupaten Bogor, terutama wilayah Puncak Cisarua, mengalami hujan deras.

Hal itu, menurut Ade, menjadi penyebab meluapnya aliran Sungai Ciliwung yang berdampak banjir di Jakarta.
Namun Anies tetap berkelit ramainya pemberitaan banjir hanya terjadi di media sosial (medsos).

Baca: PDI Perjuangan Gelar Bakti Sosial Bantu Korban Banjir

Disisi lain BPBD DKI lewat akun Twitter @BPBDJakarta, Minggu (28/4). Dalam catatannya, BPBD DKI menyebut wilayah terdampak banjir berada di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.

"Warga yang masih mengungsi hingga saat ini terdiri dari 86 KK dan 529 Jiwa. Lokasi pengungsi berada berada di 6 titik lokasi: 3 titik di wilayah Jakarta Timur, 2 titik di wilayah Jakarta Selatan, dan 1 titik di wilayah Jakarta Barat," demikian keterangan BPBD DKI.

Jumlah pengungsi ini menurun setelah sebelumnya dilaporkan 2.258 jiwa mengungsi di 12 titik.

Beri Bukti

Menanggapi hal tersebut fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta menilai Anies seharusnya memberikan bukti kerja terkait penanganan banjir.

"Ya memang kalau kacamata yang digunakan hanya sekadar ini banjir kiriman, betul itu memang kecil dibandingkan kalau banjir bersamaan, artinya banjir kiriman ditambah banjir lokal yang begitu dahsyat. Betul, nggak salah pak Anies. Tetapi yang dituntut warga DKI Jakarta aksi apa yang selama dua tahun dalam konteks penanganan banjir kan tidak nampak, itu sebetulnya," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono.

Baca: Kebanyakan Studi Banding, Anies Tidak Serius Tangani Banjir

Gembong mengatakan kinerja Anies dalam menangani persoalan banjir selama dua tahun menjabat tidak dirasakan masyarakat. Menurut Gembong, Pemprov DKI hanya berkutat soal normalisasi dan naturalisasi.

"Dalam penuntasan banjir selama dua tahun ini nggak nampak, kita hanya berkutat soal normalisasi dan naturalisasi, hanya berkutat di situ. Yang dituntut warga DKI Jakarta adalah implementasi apapun lah namanya. Tetapi yang dituntut aksi pak Anies dalam pengentasan banjir," ujar dia.

Quote