Ikuti Kami

Julukan BEM UI Untuk Jokowi, Emosional dan Janggal 

"Presiden dalam menjalankan tugas-tugasnya harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang ada".

Julukan BEM UI Untuk Jokowi, Emosional dan Janggal 
Ilustrasi. Presiden Jokowi dan Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra. (Foto: kolase tribunnews)

Jakarta, Gesuri.id - Politisi Senior PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno, menilai julukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia kepada Presiden Jokowi lewat poster 'The King of Lip Service', emosional dan janggal.

"Julukan bernada emosional dan janggal," kata Hendrawan, baru-baru ini.

Baca: PPKM, Puan Ajak Rakyat Bulatkan Tekad Akhiri Status Darurat

Hendrawan mengatakan presiden dalam menjalankan tugasnya harus mengikuti peraturan undang-undang. Gagasan yang disampaikan Jokowi juga menurutnya harus dijalankan tapi sesuai dengan prosedur yang ada.

"Pernyataan yang reduksionistik melihat kompleksitas persoalan yang dihadapi. Presiden dalam menjalankan tugas-tugasnya harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang ada. Tidak bisa melakukan intervensi sembarangan. Gagasan atau janji yang disampaikan harus dilaksanakan dalam konteks aturan main dan prosedur yang berlaku," ujarnya.

Namun di satu sisi, Hendrawan mengatakan kritik BEM UI itu menarik untuk mengingatkan para pejabat publik. Sehingga tidak mudah mengumbar janji.

"Kritik BEM UI ini menarik, untuk mengingatkan agar pejabat publik tidak mudah mengumbar janji. Politik adalah industri mengelola ekspektasi dan janji. Aspek delivery (pemberian bukti) tidak boleh dianggap enteng," ujarnya.

Sebelumnya, poster BEM UI soal Jokowi itu disampaikan BEM UI lewat akun Twitternya, @BEMUI_Official pada Sabtu (26/6). Dalam cuitannya, BEM UI mengunggah foto Jokowi yang sudah diedit dengan background gambar bibir lengkap dengan mahkota raja.

"JOKOWI: THE KING OF LIP SERVICE," tulis BEM UI dalam caption unggah tersebut.

Baca: PPKM Darurat, Rahmad: Gotong Royong Selamatkan Diri & Bangsa

BEM UI menilai Jokowi kerap mengobral janji manis. Namun, menurutnya, janji Jokowi seringkali tak selaras dengan kenyataan.

"Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya," ungkapnya. Dilansir dari detik.

Quote