Ikuti Kami

Kejar Target Rp56 T, Ganjar Siapkan Tur Investasi

Realisasi investasi di Jateng sampai triwulan ketiga 2018 tercatat telah mencapai Rp41,94 triliun atau 89 persen dari target.

Kejar Target Rp56 T, Ganjar Siapkan Tur Investasi
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Semarang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merencanakan tur investasi sebagai salah satu upaya untuk mencapai target investasi sebesar Rp56 triliun pada 2019 atau meningkat Rp9 triliun dibandingkan periode sebelumnya.

"Tur investasi ini bisa berkeliling-keliling, di Kendal ada kawasan industri baru, sekarang orang mulai melirik, kemarin kita tawarkan ke banyak negara," kata Ganjar di Semarang, Senin (26/11).

Baca: Jalan Pantura Baik, Ganjar: Batang Makin Dilirik Investor

Hal tersebut disampaikan Ganjar pada acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Mantan anggota DPR RI itu menyebutkan realisasi investasi di Jateng sampai triwulan ketiga 2018 tercatat telah mencapai Rp41,94 triliun atau 89 persen dari target Rp 47,15 triliun.

Realisasi pencapaian target investasi yang didominasi proyek sektor infrastruktur dan energi itu naik 26 persen dari periode sama tahun lalu yang hanya Rp33,02 triliun.

"Tahun depan jumlah proyek yang kami tawarkan dan sudah 'clean and clean' ada 63 proyek dengan perincian 36 proyek pada sektor pariwisata, delapan pertanian, empat manufaktur, 5 tujuh infrastruktur, satu proyek energi, tujuh properti dan 58 aset milik Pemprov Jateng dari BUMN sertaBUMD," ujarnya.

Politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan seluruh proyek investasi tersebut berdasar studi koridor ekonomi, perdagangan, investasi dan pariwisata Jateng yang dibidani oleh Bank Indonesia sampai di tingkat kabupaten/kota se-Jateng.

Sebagai bahan pertimbangan untuk pengusaha, Pemprov Jateng bakal menyusun buku profil peluang investasi di provinsi setempat.

Dalam buku tersebut, kata Ganjar bakal disajikan tiga klaster investasi yakni klaster siap ditawarkan, prospektif, dan potensial.

Ganjar menyakini hal tersebut sangat menarik minat calon investor terlebih didukung dengan situasi kondusif dunia usaha di Provinsi Jateng.

"Kemarin ketika penetapan UMK ada satu dua yang komplain, tapi komplainnya tidak terlalu, artinya kita bisa komunikasi baik-baik, sampaikan dengan baik bahwa kenaikan itu tidak tiba-tiba sehingga kenikmatan dan kesejahteraan bisa kita rasakan kalau kinerja kita baik, kita bisa jadi satu tim yang baik," katanya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo menambahkan CJIBF 2018 merupakan upaya Pemprov Jateng terus mendorong percepatan penanaman modal melakui promosi berskala internasional.

"Sektor utama yang kami tawarkan pada CJIBF 2018 adalah pariwisata dan industri, didukung oleh beberapa sektor lain seperti pertanian, energi, infrastruktur, serta properti," ujarnya.

Baca: Usai Dilantik, Ganjar Percepat Implementasi APBD 2019

Menurut dia, Pemprov Jateng sudah menyiapkan perangkat dan infrastruktur dengan menggandeng beberapa pihak terkait untuk mendukung investasi di provinsi setempat.

"Perangkat untuk mendorong calon investor masuk lainnya adalah sistem pelayanan perizinan yang mudah, cepat, dan terintegrasi berbasis elektronik," katanya.

Quote