Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (Purn) Tubagus (TB) Hasanuddin menyatakan validasi organisasi di Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) sedang berjalan. Namun, Hasanuddin mengakui bahwa validasi di AL dan AU tidak semudah seperti di Angkatan Darat (AD).
Baca: Anies Bikin Isu Murahan! Salahkan Kemenkes
Politikus PDI Perjuangan tersebut mengatakan hal itu menanggapi sejumlah posisi yang seharusnya dipegang bintang tiga (laksamana madya atau marsekal madya), tetapi kenyataannya tetap dijabat bintang dua (laksamana muda atau marsekal muda). Hal itu memunculkan dugaan tidak berjalan lancar nya validasi di tubuh AL dan AU.
"Di AL dan AU masih sedang berjalan prosesnya. Tapi kan validasi di AL dan AU tidak semudah di AD, karena harus disertai dengan alutsista (alat utama sistem persenjataan)," kata Hasanuddin.
TB Hasanuddin pun mengatakan, kalaupun ada validasi, hal itu menghendaki reorganisasi. Dan reorganisasi itu menghendaki adanya pengembangan pasukan, termasuk kesiapan alutsista.
Disinggung perlunya validasi dilakukan sesegera mungkin, Tb Hasanuddin menyatakan kembali menekankan hal itu sangat tergantung pemenuhan kebutuhan dari alutsista.
Baca: Teganya Anies Potong Tunjangan & Transport Tenaga Medis
"Kalau pemenuhan alutsitanya berjalan seperti biasa saja. Ya tidak bisa cepat. Tapi kalau ada spesial anggaran khusus, baru cepat," ujarnya.
Hasanuddin menambahkan, pengadaan alutsista pun membutuhkan waktu 3-5 tahun.
"Katakanlah mau bentuk skuadron tempur AU. Skuadron kan harus berapa pesawat, harus ada pengadaan. Untuk satu skuadron berapa puluh pesawat, kan itu harus dibeli," imbuh Hasanuddin.
Hasanuddin pun mengatakan, validasi organisasi di AL dan AU tentu sedang terus dilaksanakan. Namun, memang ada keterlambatan dan sangat situasional.
"Validasi itu kalau sekadar di atas kertas percuma. Jadi harus benar ada struktur organisasinya, personelnya, lalu alutsistanya," ujarnya.