Ikuti Kami

Kinerja Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta Diragukan

"Saya tidak melihat BK mampu melakukannya. Melihat kondisi dan sikap beberapa teman di BK, saya meragukan hal itu".

Kinerja Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta Diragukan
Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta. (antaranews)

Gambir, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak meragukan kinerja Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta.

Baca: Pemprov DKI Diminta Stop Pembohongan Publik Soal Formula E

Hal ini berkaitan dengan rencana Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi yang bakal buat laporan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI untuk anggota Dewan Kebon Sirih yang 'malas'.

Pras, sapaan karibnya menyatakan hal tersebut di depan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI, Achmad Nawawi.

Ia memastikan anggota dewan tak bisa makan gaji buta alias magabut dan harus bekerja karena sudah dipilih serta diberi kepercayaan oleh masyarakat.

"Saya tidak melihat BK mampu melakukannya. Melihat kondisi dan sikap beberapa teman di BK, saya meragukan hal itu," katanya saat dihubungi, Kamis (10/2).

Ia pun mempertanyakan kehadiran para anggota BK yang merupakan bagian dari anggota fraksi maupun anggota komisi di DPRD DKI ketika rapat komisi digelar.

"Apakah anggota BK sudah hadir terus di dalam rapat?. kalau dia hadir terus di dalam rapat, apakah cukup dengan hadir kemudian tanda tangan terus pergi? atau dia menghadiri rapat itu penuh," tanyanya.

Meski enggan menyebutkan nama sebagai contoh, Politisi PDI Perjuangan ini kian meragukan sikap BK terhadap rencana yang dibuat Pras.

Menurutnya, BK harus mendisiplinkan internal mereka lebih dulu sebelum memeriksa anggota dewan yang malas.

Baca: Prasetyo Minta Badan Kehormatan DPRD Bijak Menerima Laporan

"Inikan kalau soal disiplin ini kan sesuatu hal yang sulit dan itu kemarin, pertanyaan adalah pertanyaan yang hal-hal esensial lah, hal-hal mendasar dalam pertemuan kemarin, karena anggota BK sendiri belum tentu juga disiplin."

"Gimana mereka mau mendisiplinkan orang? kalau mengacu di BK kan akhirnya mengadili. Kalau yang mengadili dia belepotan kenapa dia membersihkan (mendisiplinkan)," tegasnya. Dilansir dari tribunnewscom.

Quote