Ikuti Kami

Koster Minta Budi Bangun Industri Kendaraan Listrik di Bali

Hal itu menurutnya sejalan dengan Bali yang telah memiliki Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019.

Koster Minta Budi Bangun Industri Kendaraan Listrik di Bali
Gubernur Bali I Wayan Koster.

Nusa Dua, Gesuri.id - Gubernur Bali I Wayan Koster meminta kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi agar menjadikan Bali sebagai tempat industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.

Hal itu menurutnya sejalan dengan Bali yang telah memiliki Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 Tentang Bali Energi Bersih dan Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2019 Tentang KBLBB.

"Pak Menteri, kalau bisa diizinkan, didorong, supaya industrinya dibangun di Bali. Jadi industri KBLBB dibangun di Bali. Karena Bali kan menjadi pelopor menggunakan energi bersih dalam peraturan gubernurnya itu," pinta Koster kepada Budi dalam peluncuran EV Smart Mobility-Joint Project di Nusa Dua, Bali, Rabu (27/7).

Baca: Menteri ESDM & Deddy Komitmen Kembangkan Potensi Lokal

Wayan menyebut, pihaknya akan mengganti semua pembangkit tenaga listrik di Bali yang menggunakan bahan bakar fosil dengan bahan bakar yang ramah lingkungan, energi terbarukan, atau berbasis gas.

Ia mengklaim, wisatawan dari Eropa, Jepang, Korea, Amerika dan negara lainnya banyak yang mengunjungi Bali meski diterjang pandemi virus corona. Hal itu menurutnya karena Pulau Dewata merupakan salah satu wilayah yang ramah lingkungan.

Wayan sekaligus mengatakan kegiatan kolaborasi kendaraan listrik 'EV Smart Mobility' yang diinisiasi oleh lima agen pemegang merek (APM) otomotif Jepang ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang mendorong pemanfaatan energi listrik yang lebih ramah lingkungan.

"Jadi Bali sudah punya, sudah kuat regulasinya, kalau bisa dilaksanakan industri di provinsi Bali," ujar Wayan.

Sebelumnya, lima agen pemegang merek (APM) otomotif asal Jepang berkolaborasi dalam satu proyek percontohan ekosistem kendaraan elektrifikasi 'EV Smart Mobility' di Bali.

Kelima APM itu yakni Fuso, Isuzu, Mitsubishi, Nissan dan Toyota.

Baca: Menteri ESDM & Deddy Komitmen Kembangkan Potensi Lokal

Vice President Director PT Toyota-Astra Motor Henry Tanoto menjelaskan, kolaborasi ini akan membuka pintu bagi merek lain yang memiliki dua misi yang sama dengan kelima APM Jepang.

Dua tujuan yang dimaksud yakni, pertama, mengenalkan dan mempopulerkan teknologi elektrifikasi ke masyarakat secepatnya. Kedua, membantu pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi karbon.

"Dan tentu saja dengan dua objektif kita itu, kita sangat open, sangat welcome," ucap Henry.

Quote