Ikuti Kami

Koster: Pertemuan G20 Bakal Digelar Dengan Suasana Berbeda 

"Nanti ada suasana di awal pertemuan itu tidak di dalam ruang, tapi di luar ruang, outdoor, pinggir pantai".

Koster: Pertemuan G20 Bakal Digelar Dengan Suasana Berbeda 
Gubernur Bali I Wayan Koster. (Istimewa)

Bali, Gesuri.id - Pemerintah Provinsi Bali bakal ikut serta menyiapkan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dengan suasana yang berbeda. 

Baca: Pangan Gelorakan Nasionalisme Indonesia

Gubernur Bali I Wayan Koster mengungkapkan, daerahnya berencana bakal menyiapkan salah satu area luar ruangan pinggir pantai untuk tempat pertemuan G20. 

"Nanti ada suasana di awal pertemuan itu tidak di dalam ruang, tapi di luar ruang, outdoor, pinggir pantai," kata Koster kepada pers di rumah dinas Gubernur Bali, Minggu (23/1) malam. 

Politikus PDI Perjuangan itu tidak membeberkan secara detail lokasi yang dimaksud. 

Lebih lanjut, Koster mengungkapkan bahwa para peserta pun tidak perlu memakai baju formal layaknya pertemuan kenegaraan lainnya. 

"Jadi, pakaiannya pun casual, beda. Untuk menunjukkan suasana yang beda gitu," jelasnya. 

Ia menerangkan, pemilihan lokasi luar ruangan itu diputuskan karena keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Indonesia sebagai penyelenggara G20 memberikan suasana yang baru. 

"Bapak presiden mendapat kepercayaan sebagai presidensi G20 juga ingin menyiapkan G20 ini sebaik mungkin," ujarnya. 

"Memberikan taste yang berbeda, cirinya bapak Jokowi kan tidak mau hanya itu-itu saja," tambah dia. 

Keinginan itu diterima Koster setiap kali Jokowi berkunjung ke Bali. 

Menurut Koster, Jokowi kerap berbicara kepadanya agar memberikan suasana yang baru di Bali. 

"Jadi memang alamnya sudah indah, di pinggir pantai, suasana pertemuannya juga dikemas sedemikian rupa supaya indah. Itu saya kira menjadi satu pendekatan baru di dalam G20 ini," kata dia. 

Baca: Hasto: Tanam Pohon Wujud Dukungan Kepemimpinan RI di G20 

Lebih jauh, Koster menyebutkan, G20 bakal memiliki 150 kali pertemuan, hingga puncak acara pada November 2022. 

Mengenai materi pertemuan, Koster mengaku tak mengetahuinya. Hal ini, kata dia, merupakan sepenuhnya wewenang pemerintah pusat. 

"Kalau mengenai materi kan itu sudah domainnya Menteri Keuangan, Menteri Luar Negeri dan Gubernur Bank Indonesia. Yang lain itu mensupport, seperti saya ini mensupport," pungkasnya.

Quote