Ikuti Kami

Kritikan Zulhas, Hasto: Harusnya Kedepankan Etika

Hasto menilai sidang tahunan di MPR mengendepankan aspek etika dan keadaban politik.

Kritikan Zulhas, Hasto: Harusnya Kedepankan Etika
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menjawab sejumlah pertanyaan wartawan usai menjadi inspektur upacara HUT ke-73 RI di Jakarta, Jumat (17/8). Foto: Gesuri.id/ Elva Nurrul Prastiwi

Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menanggapi prihal kritikan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam pidatonya di Sidang Paripurna tahunan MPRI RI, Kamis (16/8). 

"Itu merupakan kreatif dari Pak Zul, tapi kami berharap sidang tahunan di MPR dalam rangka menggunakan momentum 17 Agustus seharusnya mengendepankan aspek etika dan keadaban politik kita," ucap Hasto kepada awak media usai menghadiri upacara bendera peringatan ulang tahun ke 73 Republik Indonesia di Lapangan Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (17/8).

Baca: Asman Mundur Dari Menpan-RB, Hasto: Pilihan Politik

Dalam pidatonya, Zulhas melemparkan sejumlah kritikan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo. Seperti masalah kesenjangan ekonomi dan utang negara, bahkan dia juga mengkritik soal tema keadilan sosial dalam pembukaan UUD 1945 sebagai cita-cita dan tujuan NKRI.

Menurut Hasto apa yang menjadi kritikan Zulhas memang dokumen resmi pasangan pak Jokowi dan JK saat itu. Setidaknya ada tiga persoalan pokok bangsa yaitu merosotnya kedaulatan, ekonomi dan krisis identitas kita sebagai bangsa.

Baca: Koalisi Indonesia Kerja Siapkan Relawan Tempur di Darat

"Karena itulah Trisakti sebagai jawaban dan nawacita ditepatkan sebagai agenda prioritaskan dari Jokowi itu sebagai dokumen otentik, dokumen resmi kami tidak mengada-ada," papar Hasto.

"Terkait dengan pidato Zulhas, ada beberapa hal terkait dengan ekonomi yang disampaikan pak Zul itu tidak ada dalam rancangan pidato sebelumnya," tambahnya.

Quote