Ikuti Kami

Larang DWP, Anies Baswedan Takut Pada FPI

Ima menduga sikap Pemprov DKI yang tak memberikan izin penyelenggaraan DWP tahun depan dikarenakan Anies ingin memperbaiki citranya.

Larang DWP, Anies Baswedan Takut Pada FPI
Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah, menyatakan keputusan Pemprov DKI Jakarta yang tidak akan memberikan izin acara musik Djakarta Warehouse Project (DWP) untuk tahun depan didasari oleh ketakutan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan  kepada pihak tertentu. 

Yang dimaksud sebagai 'pihak tertentu' oleh Ima adalah ormas Front Pembela Islam (FPI). 

Baca: Ima Mahdiah Rajin Sosialisasi Aplikasi Jangkau Milik Ahok

"Terkait dengan wacana pelarangan tersebut, membuktikan bahwa Gubernur DKI takut dengan FPI. Akibatnya, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan kontraproduktif," kata  Ima, Rabu (1/1).

Ima menduga sikap Pemprov DKI yang tak memberikan izin penyelenggaraan DWP tahun depan dikarenakan Anies ingin memperbaiki citranya. Ima secara personal menyayangkan langkah ini.

"Saya juga melihat ini adalah upaya perbaikan image Pak Anies karena blunder penghargaan Colosseum yang ramai tempo hari. Kalau saya pribadi menyayangkan dibatalkannya salah satu festival musik terbesar di Asia Tenggara tersebut karena selain mendatangkan banyak wisatawan mancanegara, juga berkontribusi bagi pendapatan daerah. Info yang saya dapat, pendapatan ke kas daerah dari acara tersebut pada tahun ini mencapai Rp 10 miliar lebih, jelas angka yang signifikan di tengah ancaman defisit penerimaan keuangan Jakarta," papar Ima.

Baca: Ima Mahdiah Dukung Pemkot Jaktim Larang Odong-Odong

Ima meminta Pemprov DKI Jakarta memikirkan lagi keputusan soal DWP. Menurutnya jika ada kekurangan, yang harus dilakukan adalah evaluasi, bukan dengan tidak mengeluarkan izin penyelenggaraan acara. 

"Saya menyarankan agar Pemprov meninjau ulang pelarangan tersebut, kekurangan yang muncul di penyelenggaraan sebelumnya seharusnya jadi bahan evaluasi yang konstruktif, alih-alih dilakukannya pencekalan seperti ini," ujar Ima.

Quote